Wonderful Riau Island
4 Wisata Religi di Provinsi Kepri, Bikin Kamu Bisa Healing dan Lupakan Riuh Kota Sejenak
Tak cuma kekayaan alam, Kepri juga sarat akan wisata religi. Setidaknya, ada empat tempat wisata religi yang bisa kamu kunjungi jika ingin healing
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Kekayaan alam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memang sudah tak perlu dipungkiri.
Banyak pulau yang menawarkan pemandangan indah, hamparan air biru hingga langit senja yang menambah rasa cinta pada daerah kepulauan itu.
Selain wisata alam, sebenarnya Kepri juga memiliki banyak wisata religi yang bisa kamu kunjungi lho, Tribunners.
Wisata religi ini cocok untuk kamu jadikan tempat healing, menyendiri dan melupakan riuh kota sejenak.
Tribunjogja.com, mengutip dari Tribunbatam.id merangkum lima wisata religi di Provinsi Kepri, cocok buat kamu dari Yogyakarta yang ingin berlibur tipis-tipis di dalam negeri.
Berikut empat wisata religi di Provinsi Kepri yang bisa kamu kunjungi:
Baca juga: Pariwisata Kembali Hidup, Dinpar Kepri Promosikan Wisata Sejarah di Kabupaten Lingga
1. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva Tanjungpinang

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva adalah rumah ibadah umat Budha yang juga bisa dikunjungi wisatawan.
Di Vihara ini, kamu bisa melihat kurang lebih 500 wajah patung seukuran denganmu.
Meski demikian, vihara ini sering dikenal dengan vihara seribu wajah atau patung.
Melansir dari laman Kebudayaan Kemendikbud, Vihara Ksitigarbha Bodhisattva ini dibangun sejak 2004-2016 atau kurang lebih selama 12 tahun.
Harga sebuah patung mencapai Rp 25 juta.
Yayasan Ling Shan Ji Yu Si, pengelola dari vihara tersebut memperbolehkan donatur untuk memilih patung dan bisa menuliskan nama, keluarga maupun perusahaan setelah mendonasikan patung tersebut.
Panitia lalu mencetak sertifikat atas nama donatur tersebut.
Vihara ini dekat dengan Bandara Raja Hasi Fisabilillah dan hanya membutuhkan waktu 10 menit saja untuk sampai di vihara.
Di belakang patuh tersebut, ada benteng yang lebih tinggi seperti tembok china dengan bagian tengah terdapat sebuah terowongan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau atau Plt Kadispar Kepri, Raja Heri Mokhrizal mengatakan, keberadaan Vihara Patung Seribu yang berlokasi di Pulau Bintan menjadi daya tarik wisata kuat untuk sektor pariwisata.
Selain menjadi tempat ibadah, keberadaan vihara ini punya kontribusi dalam mendongkrak sektor wisata, khususnya dalam jumlah kunjungan wisatawan.
"Pulau Bintan dalam hal ini Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan punya banyak spot wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya Vihara Patung Seribu," ujarnya mengutip Tribunbatam.id
Waktu kunjungan: 07.00-17.00 WIB
Harga tiket masuk: Rp 5.000 + biaya parkir Rp 2.000
Alamat: Jalan Asia Afrika Km 14, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepri
2. Vihara Avalokitesvara Graha Tanjungpinang

Siapa sangka ternyata Kepri memiliki vihara terbesar di Asia Tenggara
Namanya tempat ibadah itu Vihara Avalokitesvara Graha, yang berlokasi di Jalan WR Supratman Km 14, Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kepri.
Vihara ini letaknya persis di tepi jalan sehingga memudahkan pengunjung untuk melihat keberadaan tempat ibadah umat Budha tersebut.
Bangunan vihara ini sangat besar dan di dalamnya begitu luas.
Ada sekitar 16 patung di dalam vihara ini, terdapat patung Dewi Kuan Yin Phu Sha yang sangat megah dengan tinggi mencapai 16,8 meter yang beratnya 40 ton dan dilapisi emas 22 karat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Heri Muhkrizal mengatakan, banyak wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Vihara tersebut untuk beribadah.
"Terutama etnis China yang banyak berkunjung untuk beribadah," ucapnya.
Waktu kunjungan: hingga pukul 18.00 WIB
Harga tiket masuk: Gratis
Alamat: Jalan WR Supratman Km 14, Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kepri
Baca juga: 3 Alasan Kamu Harus Lewat di Flyover Simpang Ramayana Tanjungpinang, Ikon Wisata Baru Ibukota Kepri
3. Makam Keramat Siantan Anambas

Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki destinasi wisata religi tujuan wisatawan mancanegara alias wisman.
Destinasi wisata religi di Anambas tersebut bernama Makam Keramat Siantan.
Makam Keramat Siantan ini berlokasi di Dusun Air Nangak, Desa Teluk Siantan.
Destinasi wisata yang satu ini kerap menjadi kunjungan wajib bagi setiap pendatang yang berlibur atau menetap sementara di Anambas.
Sebabnya, bagi masyarakat di sana, destinasi ini dianggap sebagai ikonik yang dipercaya apabila belum mampir ke makam Keramat Siantan sama artinya belum menginjakkan kaki di Anambas.
Sebagian masyarakat di sana juga masih mempercayai adanya aura mistis yang menyelimuti makam Keramat Siantan.
Terdapat lima jumlah makam yang bersemayam di kawasan rerimbunan bakau dan rawa tersebut.
Namun, tak diketahui secara persis usia dan siapa penghuni yang ada di dalam makam tersebut.
Pasalnya, dari hikayat sejarah yang berkembang di masyarakat, keberadan makam itu memiliki cerita ragam versi sehingga tidak ada catatan peninggalan yang pasti.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Raja Heri Muhkrizal mengatakan Anambas yang masih kental dengan budaya Melayu juga memiliki wisata religi bernama Makam Keramat Siantan.
"Salah satunya berziarah. Lokasi menuju lokasi wisata ini juga terus diperhatikan pemerintah. Sehingga harapannya dapat memberi kontribusi positif bagi warga sekitarnya," sebutnya.
Waktu kunjungan: hingga pukul 18.00 WIB
Harga tiket masuk: Gratis atau Seikhlasnya
Alamat: Dusun Air Nangak, Desa Teluk Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri
4. Masjid Raya Sultan Riau Penyengat

Pulau Penyengat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Di sini ada Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.
Berada di dekat dermaga dan persis di depan gerbang bertuliskan 'Selamat Datang'.
Bangunan tersebut nampak megah dari luar.
Masjid Raya ini dibangun berdasarkan gotong royong dari semua kaum, baik kaum daripada kerajaan maupun masyarakat ikut bersama-sama membantu.
Keunikan lain dari masjid ini adalah salah satu bahan campuran pembangunan menggunakan putih telur.
Dulu, Sultan Mahmud yang berkuasa di daerah itu, meminta bantuan kepada seluruh masyarakat dari pulau-pulau untuk dapat membantu apa saja yang bisa diberikan bantuan.
Baik itu tenaga, makanan, ikan dan sebagainya. Saat itu, yang banyak diantar adalah telor untuk makanan pekerja.
Pekerja makan kuning telur saja, tapi arsitek melihat putih telur itu dibuang begitu saja.
Ia pun memberikan ide untuk menggunakan putih telur sebagai campuran perekat pengganti semen.
Hal itu dipraktekkan olehnya, dengan mencampur pasir, tanah liat, kapur dan putih telor.
Hasilnya pun memuaskan hingga menghasilkan suatu perekat yang sangat kuat, sehingga digunakanlah putih telur itu untuk membangun masjid ini.
Waktu kunjungan: 24 jam
Harga tiket masuk: Gratis atau Seikhlasnya
Alamat: Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Wonderful Riau Islands
Kepulauan Riau
Destinasi wisata di Kepulauan Riau
Perairan Anambas Kepulauan Riau
Vihara Avalokitesvara Graha
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva
Makam Keramat Siantan
Masjid Raya Sultan Riau
Tribunjogja.com
Mengungkap Ritual Bakar Tongkang di Batam: Sejarah, Makna, dan Pesona Tradisi Tionghoa |
![]() |
---|
Spesial Border Treatment untuk Kepri Diharapkan Gairahkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Bahas Kerjasama Berbagai Bidang Bersama Konsul Malaysia |
![]() |
---|
Sejarah Benteng Bukit Kursi di Pulau Penyengat Kepri Dulu Sentral Pertahanan Kini Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Camilan Lezat Oleh-oleh Khas Batam Kepulauan Riau Ada Kue dan Keripik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.