Dosen UII Hilang

Rektor UII Bantah Dosen yang Hilang Diduga Gabung Organisasi Terlarang: Kemungkinan Kecil Sekali

Dosen UII Yogyakarta yang bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) tidak kembali ke Indonesia setelah dari Oslo.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/Ardhike Indah
Rektor UII, Prof Fathul Wahid memberikan keterangan terkait hilangnya Dosen Departemen Informatika UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama, setelah agenda Milad ke-80 di Kampus UII, Senin (20/2/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Media sosial turut digemparkan dengan laporan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) yang hilang setelah mengikuti agenda di Oslo, Norwegia.

Ia disebut hilang di Istanbul, melihat rekam jejak digitalnya terlihat ada di Istanbul, Minggu (12/2/2023).

Banyak warganet berspekulasi bahwa Rafie mengikuti organisasi terlarang.

Meski demikian, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid menyebut itu kemungkinan kecil.

"Kami tidak melihat Mas Rafie pernah berafiliasi dengan lembaga yang visi misinya bertentangan dengan UII sehingga kami kalau ada teori yang mengatakan terkait dengan gerakan-gerakan itu cenderung itu sangat-sangat kecil peluangnya," kata Fathul kepada wartawan di Kampus UII, Senin (20/2/2023).

Fathul menyebut hal itu dikuatkan dengan keterangan dari kolega Ahmad Rafie di kampus.

"Meskipun kami belum punya informasi pasti yang memastikan teori itu tapi kemungkinan kecil dan ini dikuatkan oleh pendapat kawan-kawan di kampus," sambungnya.

Ditambahkan Fathul, dia justru melihat ada sesuatu yang mendorong Rafie melakukan hal ini.

Walaupun begitu, Fathul tak mau berspekulasi lebih jauh.

“Kami masih belum tahu motifnya apa. Pasti ada sesuatu yang kami belum tahu pasti, sampai itu terjadi. Mengapa orang baik seperti mas Rafie ini tidak lapor ke kami,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan pada Sabtu (18/2/2023), dosen yang bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) tidak kembali ke Indonesia setelah dari Oslo.

Seharusnya, Rafie kembali ke Jakarta pada Kamis (16/2/2023). Akan tetapi, dia tidak muncul di Bandara Soekarno Hatta.

Setelah dilacak, Rafie ternyata berada di Istanbul pada Minggu (12/2/2023) dan sampai di Boston, Amerika Serikat pada Senin (13/2/2023).

Fathul mengakui, pihaknya tidak tahu menahu terkait perubahan rute penerbangannya yang berubah.

Dari keterangan lisan yang dia dapatkan dari Rafie, rutenya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.

Akan tetapi, setelah dari Istanbul, Rafie justru malah ke Boston, Amerika Serikat dan dibuktikan dengan data yang masuk melalui United States Customs and Border Protection (US CBP). (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved