Berita Jogja Hari Ini
Muswil Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY Bertema Membumikan Risalah Islam Berkemajuan Mencerahkan Jogja
Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah ke-13 dan Aisyiyah ke-12 DI Yogyakarta resmi dibuka, Sabtu (18/2/2023) di Gedung Siti Bariyah Lantai 1 Kampus
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike indah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Musyawarah Wilayah (Muswil) Muhammadiyah ke-13 dan Aisyiyah ke-12 DI Yogyakarta resmi dibuka, Sabtu (18/2/2023) di Gedung Siti Bariyah Lantai 1 Kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Jalan Siliwangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
Muswil itu digelar mulai 17-19 Februari 2023.
Adapun untuk tema Musywil kali ini dari Muhammadiyah ‘Membumikan Risalah Islam Berkemajuan, Mencerahkan Jogja’.
Sementara, tema untuk Aisyiyah ‘Perempuan Berkemajuan Mewujudkan D.I Yogyakarta Berkeadaban’.
Baca juga: Pemkot Magelang Sediakan Lapangan Pekerjaan Lewat Padat Karya untuk Kurangi Angka Pengangguran
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Drs H Gita Danu Pranata, SE., MM menjelaskan, muswil ini merupakan cara untuk mencari calon pemimpin sekaligus menyiapkan program selama lima tahun ke depan.
“Untuk itu, partisipasi dari semua komponen masih tetap kita diharapkan. Jadi, peran-peran Muhammadiyah dan Aisyiyah itu bisa dirasakan semua pihak dan kita menjalankan hubungan yang baik juga dengan semua pihak,” ujarnya dalam pembukaan.
Dia meyakinkan, Muhammadiyah dan Aisyiyah akan berpartisipasi untuk mewujudkan DI Yogyakarta yang penuh barokah.
“Dan di akhir acara besok siang akan ada pemilihan calon pimpinan lima tahun ke depan. Tahapan untuk menentukan pimpinan lima tahun itu sudah ada penjaringan, dipilih oleh tim, seleksi persyaratan dan diputuskan di muswil ini. Untuk Muhammadiyah ada 47 calon PWM DIY,” terangnya.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes berharap muswil kali ini berjalan dengan sukses dan lancar.
Bersamaan dengan itu, muswil dapat melahirkan program kerja yang baik, tepat sasaran, dan bisa memberikan kemajuan dan kemaslahatan bagi kehidupan umat dan bangsa.
“Kami berharap seluruh permusyawaratan nanti termasuk pleno langkah-langkah, program kerja baru, dan ketika pemilihan pimpinan baru berjalan dengan penuh khidmat. Sehingga menjadi permusyawaratan yang betul-betul diteladani oleh generasi berikutnya,” katanya.
Menurutnya proses pemilihan pimpinan dan anggota sistematisasinya sama dengan pemilihan ketua dan anggota ketika Muktamar di Surakarta, Jawa Tengah yang lalu.
Saat itu, pemilihan menggunakan menggunakan sistem E-Voting. Dengan sistem ini, pemilihan dapat berjalan dengan baik, cepat, dan tidak ada modus kecurangan.
“Maka Insyaallah pemilihan ini akan berjalan dengan baik. Tentu bersamaan dengan hal itu, akan berjalan lebih cepat dan akuntabel,” ucapnya.
Ia juga menyinggung bagaimana Muhammadiyah berkembang pesat, bahkan hingga tanah Papua.
Dia mengungkap, organisasi Muhammadiyah di Papua turut dimekarkan sesuai dengan pemekaran provinsi.
Pihaknya juga bakal membuka rumah sakit di Bumi Cendrawasih.
Tidak lupa, Agus mengatakan, Muhammadiyah hadir di Yogyakarta, di Kampung Kauman pada 18 November 1912.
Bahkan, kehadiran Muhammadiyah didukung penuh oleh Kerajaan Kraton Yogyakarta.
“Maka tentu saja ini harus terus menjadi spirit bagi kita. Yogyakarta, khususnya Muhammadiyah dan Aisyiyahnya harus terus menginspirasi perkembangan bagi Persyarikatan ditempat yang lain,” ujarnya.
Maka, usaha untuk menginspirasi itu dengan menggerakkan seluruh sumber daya manusia yang ada dan juga kemampuan kapabilitas secara komprehensif.
Dengan begitu, Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY dapat menginspirasi bagi perserikatan yang lain untuk membangun pusat keunggulan.
Pusat keunggulan yang dimaksud berupa unggul di bidang pendidikan. Pendidikan yang dikelola oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah saat ini telah menunjukkan eksistensi keunggulan dan kemajuan. Salah satunya pendidikan di perguruan tinggi.
“Kita bersyukur tiga perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta ini menjadi perguruan pembina bagi levelnya masing-masing. UNISA Yogyakarta, UMY, dan UAD menjadi kebanggaan kita semua karena telah terakreditasi A unggul,” ucapnya.
Selain itu, pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK Muhammadiyah di DIY harus makin digenjot untuk bisa menjadi unggul. Termasuk di dalamnya ada amal usaha seperti rumah sakit.
Rumah sakit Muhammadiyah telah unggul. Salah satunya PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang kini telah memasuki usia satu abad.
Pendirian rumah sakit oleh dorongan pemikiran majunya Kiai Haji Sudja’ telah berdampak efektif dan positif bagi kehidupan warga masyarakat.
Baca juga: Karang Taruna dan Pelaku Jasa Pariwisata Ikut Bersihkan Sampah Sungai di Pantai Parangtritis
Dari sinilah Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY telah menginspirasi perserikatan yang lain untuk bersama-sama membangun pusat keunggulan di masa depan.
“Oleh karena itu, ketika nanti seluruhnya Yogyakarta menjadi pusat-pusat keunggulan, maka yakin kita bisa menginspirasi ke tempat yang lain,” katanya.
Pusat keunggulan itu ditopang dengan potensi yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Ia meyakini jika potensi yang dimiliki serikat Muhammadiyah dan Aisyiyah luar biasa.
“Oleh karena itu, Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY di periode ke depan harus bisa membangun pusat-pusat keunggulan. Karena itu merupakan kontribusi kita kepada umat dan bangsa yang kita cintai,” tuturnya. (ard)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.