Politik Global
China Akan Membalas Setelah Balon Cuaca Mereka Ditembak Militer AS
China akan membalas tindakan bersenjata AS yang menembak balon udara mereka. AS juga menerbangkan balon-balon secara ilegal di China.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, BEIJING - China bersumpah untuk memberlakukan tindakan balasan pada entitas AS setelah balon-balon peneliti cuaca mereka ditembak.
Sebaliknya, AS secara ilegal sejak lama menerbangkan balon-balon tinggi melintasi wilayah China, seperti di Xinjiang dan Xizang.
China menyatakan balon-balon itu dirancang untuk penggunaan sipil, dan ternyata dilawan menggunakan senjata.
Beijing juga mengecam kemunculan balon-balon iru jadi alasan AS memberikan sanksi ilegal kepada perusahaan dan institusi China.
Penerbangan balon tinggi AS di wilayah China terjadi sejak Mei 2022 dan terus dilakukan di seluruh dunia.
Tanpa persetujuan otoritas terkait di China, balon-balon ini telah terbang secara ilegal di wilayah udara China setidaknya 10 kali.
Termasuk di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang China Barat Laut dan Daerah Otonomi Xizang (Tibet) China Barat Daya.
Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengungkapkan pada konferensi pers rutin di Beijing, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Rudal AS Runtuhkan Balon Udara Milik China, Puing-puingnya Jatuh ke Laut
Baca juga: Minta AS Introspeksi, Beijing Sebut Balon AS Sudah 10 Kali Terbang di Langit China
Baca juga: Pentagon Awasi Balon Intai Diduga Milik China Terbang di Langit Montana
China telah berulang kali menjelaskan kepada AS balon udara sipil China terbang ke wilayah udara AS karena “force majeure”.
Wang menambahkan, balon AS secara ilegal terbang di atas wilayah udara China tanpa persetujuan China, dan malah menuduh China menyebarkan informasi palsu.
“AS menuduh pesawat China terbang ke wilayah udara AS dan melanggar kedaulatan Amerika, tetapi bagaimana AS menjelaskan balon ilegal yang terbang di atas wilayah udara China?” tanya Wang.
China menangani balon AS secara ilegal memasuki wilayah udara China dengan sikap tenang dan professional.
Tetapi AS telah bereaksi berlebihan terhadap pesawat China yang dirancang untuk penggunaan sipil yang terbang ke wilayah udaranya karena force majeure.
Juru bicara Kemenlu China itu meminta AS menjelaskan situasi ini kepada China dan komunitas internasional.
Wang juga mendesak AS untuk berhenti memfitnah China dan menyesatkan publik Amerika dan komunitas internasional sementara China berhak mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
Militer AS menembak jatuh objek udara lain di atas Danau Huron pada Minggu atas perintah Presiden AS Joe Biden.
Itu menandai hari ketiga berturut-turut sebuah objek tak dikenal telah ditembak jatuh di wilayah udara Amerika Utara setelah sebuah pesawat tak berawak sipil China digunakan terutama untuk tujuan penelitian meteorologi dijatuhkan pada 4 Februari.
Pemerintah AS mengatakan pada Selasa sejauh ini tidak ada bukti bahwa tiga objek udara yang ditembak jatuh akhir pekan lalu terkait dengan China atau program mata-mata asing lainnya.
"Saya tidak melihat hubungan lain selain reaksi berlebihan," kata Wang ketika ditanya apakah keempat objek di udara itu terhubung dengan kasus aslinya.
Para pakar China menganggap penggunaan senjata oleh AS untuk menembak jatuh benda tak dikenal hanya memperlihatkan paranoia dan histeria terhadap China.
Selama beberapa hari terakhir, paranoia balon AS semakin diperparah ketika Washington memobilisasi sekutunya, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan NATO, untuk mengarang narasi "ancaman China".
Wang juga mendesak Jepang untuk berhenti mengikuti AS dalam membahas masalah ini.
Sebagai negara yang bertanggung jawab, Tiongkok selalu mematuhi hukum internasional dengan ketat dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah semua negara.
"Tanpa bukti konklusif, Jepang telah melakukan serangan sengit terhadap China, yang kami lawan dengan tegas," katanya.(Tribunjogja.com/GlobaTimes/xna)
Profil Bola Tinubu, Akuntan Lulusan AS, Pernah Jadi Keuangan di ExxonMobil Nigeria |
![]() |
---|
Politikus Senior Bola Tinubu Terpilih Jadi Presiden Nigeria |
![]() |
---|
China Kecam AS soal Asal Usul Virus Corona, Penyelidikan FBI Sudah Dipolitisasi |
![]() |
---|
Sergey Lavrov : Pendaftar BRICS Mencapai 20 Negara di Asia dan Afrika |
![]() |
---|
China Kecam Mentalitas Perang Dingin, Hegemonisme, dan Unilateralisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.