Berita Jogja Hari Ini

Tepis Pemberitaan Soal Tudingan Akar Klitih di Yogyakarta, Brigade Joxzin Beri Pernyataan Ini

Brigade Joxzin menolak tegas atas pemberitaannya sebagai akar kekerasan jalanan atau klitih di Kota Yogyakarta. Organisasi yang dulunya dikenal

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda
Perwakilan Brigade Joxzin membacakan pernyataan sikap terkait klitih, Senin (13/2/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Brigade Joxzin menolak tegas atas pemberitaannya sebagai akar kekerasan jalanan atau klitih di Kota Yogyakarta.

Organisasi yang dulunya dikenal masyarakat sebagai gengster besar di Kota Yogyakarta itu kini telah bertransformasi.

Koordinator tim advokasi Brigade Joxzin, Hari Kuswanto mengatakan, Brigade Joxzin kini memiliki sikap untuk selalu membawa semangat positif ke masyarakat baik dari sisi kemasyarakatan maupun sosial. 

Terutama dalam menanggapi masalah fenomena kejahatan jalanan atau klitih yang terjadi di Yogyakarta. 

Baca juga: Kejaksaan Negeri Sleman Akan Periksa Semua Kelompok Penerima Dana Hibah Pariwisata 

Dia mengatakan, sejak pertengahan tahun 2022 lalu, Anggota Brigade Joxzin yang saat ini ada sekitar lebih dari 5.000 anggota ber-KTA telah menyatakan diri untuk bergabung dalam Satgas Anti Klitih bersama organisasi kemasyarakatan lain di DIY.

Menurutnya, Satgas Anti Klitih dibentuk dengan melakukan edukasi kepada seluruh anggota terutama kepada generasi muda agar tidak tidak menjadi pelaku atas kejahatan yang sangat meresahkan masyarakat di DIY saat ini.

Hal tersebut pula yang sekaligus membantah adanya pemberitaan di salah satu media Nasional yang menyebutkan Brigade Joxzin merupakan akar dari klitih di Yogyakarta.

"Brigade Joxzin itu anti klitih jadi jika disebut sebagai akar klitih jelas kami sangat keberatan, dan itu sangat bertentangan dengan komitmen kami," kata Hari, di Cavington Hotel Yogyakarta kepada media, Senin (13/2/2023).

Sementara itu, Anggota Brigade Joxzin bidang Agama, Husni Fakhrulruzi Muqodas mengatakan, fenomena klitih menjadi masalah bersama seluruh masyarakat Yogyakarta, sehingga tidak benar jika Brigade Joxzin dikaitkan dengan kemunculan klitih.

Ia menyebutkan, nama Joxzin yang cukup fenomenal di masyarakat saat ini bukan Joxzin dengan asumsi yang seram atau menakutkan. 

Bahkan singkatan dari Joxzin itu sendiri saat ini bukan Pojok Bensin ataupun Joko Zinthing, namun Jogja Islamic Never Day.

"Jadi presepsi itu harus diubah, kami setiap ibadah terutama shalat lima waktu baik ketika kumpul selalu shalat berjamaah. Jadi penanaman agama menjadi landasan saat ini yang diutamakan," kaya Husni, menambahkan.

Lebih lanjut Husni juga menjelaskan, selain gabungan dari berbagai kalangan, Brigade Joxzin juga banyak memiliki anggota dari ulama. 

Bahkan terdapat salah satu anggotanya yang sempat menjuarai lomba Qoriah maupun lomba Adzan se-DIY.

"Kami sering membaca Joxzin adalah geng besar tempo dulu, padahal sekarang tidak. Seperti singkatannya Jogja Islamic Never Day," kata Husni menjelaskan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved