Kisah Inspiratif
Kisah Candu, Raup Pundi-pundi Rupiah Lewat Ternak Kodok Lembu
Meskipun baru berjalan satu tahun, akan tetapi Candu terbukti bisa meraup pundi-pundi rupiah dari menangkar kodok lembu.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Bagi sebagian orang, mungkin menganggap katak atau kodok adalah binatang yang menjijikan.
Sebab, selain bergerak dengan cara melompat, hewan amfibi itu juga memiliki tekstur kulit yang sedikit licin ketika dipegang.
Juga, tak sedikit orang yang menganggap bahwa binatang berkaki empat tersebut sebagai hama.
Kendati demikian, di beberapa daerah nyatanya ada orang-orang yang gemar mengkonsumsi kodok .
Bahkan di daerah tersebut, makanan dari daging kodok kerap menjadi menu andalan resto-resto kelas menengah atas.
Baca juga: Arti Kodok Masuk ke Dalam Rumah, Bakal Ada Tamu Jauh yang Akan Berkunjung
Peluang itulah yang ditangkap oleh Muhammad Taufiq Charlando, warga Dusun Tambahrejo, Desa Dlanggu, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Pemuda berusia 21 tahun itu lebih memilih beternak kodok ketimbang hewan lain.
Jenis kodok yang ia budidayakan pun bukanlah kodok biasa.
Melainkan kodok jenis American Bullfrog atau yang biasa disebut kodok lembu.
Kodok tersebut diklaim bisa tumbuh besar hingga seberat 600 gram.
"Tertarik menangkar kodok sudah dari lama, karena melihat komsumsi hewan tersebut di lokal sini (Purworejo) lumayan banyak, semisal di Jenar Purwodadi atau Kaligesing. Di daerah lain kayak di Pantura kan juga banyak yang konsumsi Swikee dari kodok. Terus penangkarannya di Purworejo juga tidak ada, makanya saya coba rintis," ucap Candu, sapaan akrabnya, kepada Tribunjogja.com , Rabu (8/2/2023).
Menurut Candu, biasanya warga mencari kodok sawah untuk dikonsumsi.
Tetapi ia melihat musim dari kodok jenis itu tidak bisa terus-menerus.
Ada kalanya sawah kosong tidak ada kodok jenis itu.
Cerita Penjual Buku Langka Buka Lapak di Pasar Kangen Jogja |
![]() |
---|
Sekolah di Antara Rel Sunyi Magelang, Sepuluh Siswa Dua Guru Tersisa Masih Bernyanyi |
![]() |
---|
Cerita Seniman Lukis di Yogyakarta Dirikan Komunitas Difabel |
![]() |
---|
Kisah Rizky Ardhana Penyandang Disabilitas Asal Jogja Jadi Content Creator |
![]() |
---|
Baca Buku Bonus Sayur, Cara Karang Taruna Margoyoso Magelang Kerek Minat Baca |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.