Hendy Hertiasa Lengkapi Karya Kassian Chepas, Abadikan Karmawibhangga Dalam Seni 3D

Relief Karmawibhangga yang terkubur di kaki Candi Borobudur dialihrupakan jadi seni rupa 3D oleh Hendy Hertiasa dari FSRD ITB.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga
Hendy Hertiasa, seniman dan pengajar FSRD ITB menerangkan ke tamu-tamu mancanegara di ajang Asean Tourism Forum 2023 di Jogja Expo Center, Sabtu (4/2/2023). Hendy adalah pencipta karya seni tiga dimensi yang mengalihrupakan seni dua dimensi relief menjadi karya seni tiga dimensi dan animasi. 

Karya 3D Relief Karmawibhangga
Seorang pengunjung mengabadikan karya 3D relief Karmawibhangga Candi Borobudur yang dipamerkan di ajang Asean Tourism Forum 2023 di Jogja Expo Center, Sabtu (4/2/2023). Karya itu dibuat Hendy Hertiasa, seniman dan pengajar FSRD ITB sebagai bahan disertasi doktoralnya.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dua gadis Thailand itu terlihat antusias melihat deretan gambar relief dan patung tiga dimensi Karmawibhangga di selasar depan Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (4/2/2023) petang.

Hendy Hertiasa, seniman dan juga pengajar Fakultas Seni Rupa Desain ITB yang membuat karya itu, melayani penuh semangat dalam percakapan bahasa Inggris.

Ia menerangkan kepada dua gadis berpakaian khas Thailand tentang proyeknya, tentang sejarah singkat relief Karmawibhangga, dan tentang kisah Borobudur.

Di kesempatan lain, seorang tamu dari Hongaria lama menyimak gambar-gambar eksotik yang didominasi warna keemasan yang dibuat Hendy Hertiasa.

Penuh semangat, Kang Hendy, sapaan akrabnya, menerangkan tentang apa Karmawibhangga, dan mengapa relief itu menjadi begitu menarik dan misterius.

“Kita atau saya, harus menyebut nama Kassian Chepas untuk sampai di momen ini. Tanpa beliau, kita mungkin tidak akan pernah menyaksikan karya besar ini,” kata Kang Hendy.

Bagan Pemaknaan Candi Borobudur
Pengunjung menyaksikan bagan berisi pemaknaan filosofi komponen-komponen di Candi Borobudur. Hendy Hertiasa, mahasiswa pascasarjana ITB mengalihrupakan relief Karmawibhangga dari dua dimensi menjadi 3D dan animasi.

Kassian Chepas adalah fotografer pribumi pertama dan fotografer Keraton Yogyakarta. Ia pada akhir abad 19, berkesempatan mendokumentasikan 160 panel relief Karmawibhangga.

Bagian relief Karmawibhangga di kaki Candi Borobudur itu sebelumnya tertutup rapat. Tak seorangpun tahu jika di balik kaki candi ada relief kuno.

Ahli sejarah JW Ijzerman menemukan relief tersembunyi itu, lalu memulai usaha penyelidikan. Selanjutnya ia meminta Chepas mengabadikan satu demi satu panelnya.

Ahli purbakala NJ Krom pada 1933 mempublikasikan foto-foto Kassian Chepas, mengejutkan dunia sejarah atas temuan relief yang kemudian juga dikenal sebagai Mahakarmawibhangga.

Foto-foto asli Kassian Chepas kini jadi koleksi Tropenmuseum di Leiden, Belanda. Hendy Hertiasa dan banyak peneliti sejarah selallu menggunakan karya Kassian Chepas yang sangat berharga itu.

Hendy Hertiasa saat ini adalah mahasiswa pascasarjana Desain Visual Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB).

Lima tahun terakhir ia jungkir balik, bekerja keras menyelesaikan proyek luar biasa dan mahakarya yang jadi bahan promosi doctoral di ITB dua bulan lagi.

Pengajar FSRD ITB itu menghabiskan hampir segala yang ia miliki untuk mengalihrupakan relief dua dimensi Karmawibhangga menjadi karya seni rupa tiga dimensi dan animasi.

“Pokokna mah habis-habisan, lima tahun dan belum kelar-kelar. Doakan mudah-mudahan dua bulan lagi selesai, lulus doktornya,” kata Kang Hendy dalam logat Sunda yang medok.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved