Berita Bantul Hari Ini

Padat Karya di Bantul Mulai Bergulir, Tahun ini Ada 355 Paket Pekerjaan Senilai Rp 47,2 Miliar

Program Padat Karya kembali bergulir di Kabupaten Bantul pada tahun 2023. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mencatat ada 355

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Santo Ari
Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Program Padat Karya kembali bergulir di Kabupaten Bantul pada tahun 2023. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mencatat ada 355 paket pekerjaan senilai Rp 47,2 miliar yang diharapkan mampu mengatasi pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan di Bumi Projotamansari.  

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati menjelaskan, selain terbangunnya sarana fisik yang lebih baik, program ini bertujuan untuk membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan penghasilan lebih meski dalam jangka pendek atau selama program ini berlangsung.  

Baca juga: PHRI DIY Berharap Ada Solusi Pesparawi Saat Rakernas

“Total ada 355 paket program padat karya ini yang terdiri dari 153 paket dari APBD Bantul dengan nilai per paket Rp 100 juta. Sementara yang menggunakan APBD DIY dengan mekanisme Bantuan Keuangan Khusus (BKK) berjumlah 85 paket senilai Rp 100 juta per paket, dan 117 paket yang senilai Rp 200 juta per paketnya,” ujarnya, Senin (6/2/2023)
 
Harapannya, program ini dapat menciptakan perluasan kesempatan kerja. Apalagi program ini melibatkan masyarakat sekitar sebagai pekerjanya.

Ia menjelaskan untuk dalam padat karya yang bersumber APBD Bantul Rp 100 juta, akan melibatkan sebanyak 26 pekerja, sementara dari BKK Rp 200 juta sebanyak 52 pekerja.

Lebih lanjut, Rumiyati mengatakan tahapan padat karya telah dimulai dengan proses identifikasi lokasi pada bulan Januari kemarin. Tahapan selanjutnya adalah proses sosialisasi kepada masyarakat yang dimulai pada 6 Februari 2023.  

Kemudian untuk pengadaan bahan material akan dilakukan lewat e-katalog menjelang akhir Februari. Tahapan selanjutnya adalah distribusi material ke titik-titik yang telah ditentukan pada awal Maret dan dilanjutkan dengan pengerjaan fisik.

Rencananya, akan akan dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati Bantul pada Maret besok sebagai penanda dimulainya pengerjaan fisik Padat Karya 2023. 

“Pengerjaan fisik itu pas di bulan puasa. Jadi, nilai padat karya Rp100 juta yang dari BKK kan proses pelaksanaannya fisiknya 20 hari, sedangkan yang dari APBD Bantul selama 21 hari. Harapan kami, sebelum lebaran uang perangsang kerja (UPK) sudah cair,” ungkapnya.

Rumiyati juga menjelaskan bahwa sebagian besar pengerjaan dalam padat karya infrastruktur ini adalah corblok jalan,  saluran irigasi tersier, bangket jalan, atau drainase, serta bangunan yang bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat.

“Padat karya itu prinsipnya adalah dari, untuk, dan oleh masyarakat. Proposal dari mereka, penggunanya juga masyarakat, begitupun dengan pengerjaannya,” tandasnya. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved