Reshuffle Kabinet

Rapat Soal Pangan dan Kehutanan, Presiden Jokowi Tak Undang Menteri dari Nasdem, Sinyal Reshuffle?

Presiden Jokowi mengundang sejumlah menteri untuk membahas masalah pangan dan kehutanan. namun Mentan Dan Menteri LHK tidak diundang

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
dok. istimewa via kompas
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pers usai meninjau lokasi terdampak gempa di Cugenang, Cianjur pada Selasa (22/11/2022) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengundang sejumlah menteri untuk menghadiri rapat terbatas soal pangan dan kehutanan di Istana Negara pada Selasa (31/1/2023) kemarin.

Namun dari sejumlah menteri yang diundang, dua menteri yang merupakan kader dari Partai Nasdem tidak diundang.

Keduanya adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan(LHK), Siti Nurbaya.

Tentunya tidak diundangnya dua menteri dari Nasdem tersebut menjadi tanda tanya sekaligus memperkuat kabar soal rencana Presiden Jokowi yang akan melaksanakan reshuffle.

Sementara dalam rapat itu yang diundang oleh Presiden Jokowi malah Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong.

Lalu ada Dirut Perum Bulog, Budi Waseso, Mendag Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, dan sejumlah menteri lainnya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Buwas menyatakan tidak mengetahui alasan Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya tak diundang Jokowi dalam rapat soal pangan dan kehutanan tersebut.

Menurutnya, keputusan itu merupakan kewenangan Presiden Jokowi.

"Lho jangan tanya saya dong. Kan saya enggak tahu," kata pria yang akrab disapa Buwas.

Buwas mengungkapkan materi yang dibahas dalam rapat itu terkait operasi pasar

Menurutnya, mungkin hal itulah yang membuat Mentan Syahrul Yasin Limpo tak diundang.

Adapun leading sektor dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.

Karena itu yang terlihat hadir adalah Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, dan sejumlah menteri lainnya.

"Ini kan operasi yang dimaksud Pak Presiden tadi, ini bagaimana melaksanakan operasi pasar. Operasi pasar kan stabilisasinya ada di Kemendag nih. Bulog pelaksananya. Badan pangan nasional yang pegang regulasinya itu. Ya itu aja mungkin (alasannya). Jadi jangan kemana-mana pikirannya," jelasnya.

Lebih lanjut, Buwas menambahkan bahwa Mentan Syahril Limpo tak diundang karena Kementerian Pertanian hanya fokus kepada pendistribusian.

"Karena Mentan kan produksinya. Yang itu tadi kan yang diutamakan Presiden kan pendistribusiannya ya kita bertiga yang tanggung jawab pendistribusiannya ini," jelasnya.

Di sisi lain, Buwas menegaskan Presiden Jokowi pun tidak membahas soal reshuffle saat dirinya diundang ke istana.

"Enggak enggak (reshuffle)," tukasnya.

Sementara itu Bahlil mengatakan kedatangannya bukan membahas isu reshuffle atau evaluasi kinerja para Menteri.

“Saya nggak tahu ya karna kebetulan kan saya ngurus investasi, saya bukan menteri mengevalusi kinerja,” kata Bahlil.

Terkait evaluasi kinerja, Bahlil mengatakan hanya Presiden yang mengetahui.

Presiden kata Bahlil ibarat komandan dan para menteri sebagai pembantunya.

“Ya namanya pembantu pasti ada penilaian dari bosnya, ya yang tahu nilai berapa nilai berapa itu hanya bos saja, kami sesama sopir angkot enggak boleh mendahului dan saling menilai, saya kan belom tentu bagus juga masa mau nilai yang lain,” katanya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan dalam rapat membahas soal pangan tiga pejabat terkait diminta Presiden untuk melakukan stabilisasi harga beras.

Presiden juga ingin stok beras di Bulog segera didistribusikan.

"Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras. Kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera di salurkan," ujarnya.

"Lalu Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-top up sampai 30 ribu ton. Tapi nanti Pak Buwas minta downline-nya supaya tidak disalahgunakan jadi downline akan diberikan," kata Arief.(*)

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved