Realisasikan UMKM Naik Kelas, DPRD DIY Ingatkan Pentingnya Pendampingan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama ini menjadi salah satu pilar utama yang berperan besar membangkitkan geliat perekonomian DI Yogyakarta. 

Oleh sebab itu, Anggota DPRD DIY Lilik Syaiful Ahmad mewanti-wanti seluruh stakeholder untuk ambil bagian dalam pendampingan UMKM, supaya mereka bisa berkembang, hingga naik kelas.

Hal tersebut, disampaikannya ketika menghadiri event UMKM Cah Enom Expo 2023, yang digulirkan di Kopi Sawah, Kulonprogo, Minggu (29/1/2023). 

Baca juga: Destinasi Berbasis Alam dan Budaya Diyakini Masih Jadi Daya Tarik Jogja di 2023

"UMKM ini butuh pendampingan, agar produk yang dihasilkan mampu menembus pasar, sehingga dikenal masyarakat secara luas," urainya, melalui keterangan tertulis, Senin (30/1/2023) sore.

Menurut Lilik, selama ini pelaku UMKM tidak banyak memiliki kepercayaan diri, karena faktor keterbatasan permodalan dan kemampuan, plus informasi yang tersedia juga tak terlalu gamblang.

Karenanya, harus ada sosialisas masif, bahwa pelaku UMKM sejatinya dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan bank daerah atau bank nasional, dengan agunan yang ringan.

"Kulonprogo ini menarik, karena pemerintahnya sudah memberikan subsidi bunga, sehingga bunga kredit di Bank Kulonprogo lebih kecil. Jadi, sebenarnya itu sangat membantu," urainya.

Namun, ke depan, Lilik berharap, perusahaan swasta bisa ikut ambil bagian dalam pengambangan UMKM, melalui gelontoran dana CSR.

Baca juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Saat PBTY XVIII Singgung Persamaan Budaya Tionghoa dan Jawa

"Melalui CSR itu, kan, mereka bisa memberi seperti pendampingan kepada para pelaku UMKM, ya, entah pengembangan skill, atau manajemen pengelolaan keuangannya," ungkapnya.

Adapun event UMKM Cah Enom Expo 2023 ini, diisi dengan ragam kegiatan, seperti bazar produk UMKM, dialog pelaku UMKM dengan sejumlah narasumber, dan perlombaan anak-anak.

"Event promosi seperti ini sangat dinantikan UMKM. Sebab, selama ini mereka dapat memproduksi namun terkendala dalam hal pemasarannya," tandas Lurah Sukoreno, Olan Suparlan. (aka)