Sejarah Dunia

Mesir Temukan Mumi Paling Tua, Wajahnya Ditutupi Daun Emas

Para ahli purbakala Mesir menemukan lima makam kuno di pekuburan Saqqara. Sebuah sarkofagus berus mumi pria yang wajahnya ditutupi lembaran daun emas.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
pixabay
INILAH Arti Mimpi Piramida, Benarkah Ada Panggilan dari Cleopatra atau Hal Mistis Lainnya? 

TRIBUNJOGJA.COM, KAIRO – Otoritas purbakala Mesir menemukan mumi yang wajahnya ditutup lembaran daun emas.

Penemuan itu bersamaan temuan empat makam kuno lain pada Kamis (26/1/2023) di pekuburan Saqqara, selatan Kairo.

Situs pemakaman besar di situs Warisan Dunia UNESCO ini menampung lebih dari selusin piramida, biara Kristen Koptik tua, dan kuburan hewan yang dimumifikasi.

Mantan Menteri Purbakala Mesir dan Egyprologis terkemuka, Dr Zahi Hawass, mengumumkan penemuan terbaru, yang berasal dari dinasti kelima dan keenam Mesir Kuno, sekitar abad ke-25 hingga ke-22 Sebelum Masehi.

Menurut Zahi Hawass, makam terbesar, dihiasi pemandangan kehidupan sehari-hari, milik seorang pendeta, inspektur dan pengawas bangsawan bernama Khnumdjedef.

Ia menambahkan makam dan mumi itu ditemukan di kompleks piramida Unas, raja terakhir dari dinasti kelima, yang memerintah sekitar 4.300 tahun yang lalu.

Baca juga: Begini Rupa Wajah Raja Firaun Ramses II dari Kerajaan Mesir Kuno

Baca juga: Arkeolog Mesir Kuno Percaya Temukan Jalur ke Makam Ratu Cleopatra dan Mark Antony

Baca juga: Profil Cleopatra Keturunan Yunani Makedonia, Ratu Firaun Terakhir Mesir Kuno

Rekonstruksi wajah Firaun Ramses II dari Mesir Kuno yang dipublikasikan secara tiga dimensi oleh peneliti Mesir dan Inggris. Ramses II juga dikenal Ramses Agung berkuasa pada 1279 Sebelum Masehi.
Rekonstruksi wajah Firaun Ramses II dari Mesir Kuno yang dipublikasikan secara tiga dimensi oleh peneliti Mesir dan Inggris. Ramses II juga dikenal Ramses Agung berkuasa pada 1279 Sebelum Masehi. (John Moore Liverpool University/Almayadeen)

Makam lain milik Meri, berfungsi sebagai penjaga rahasia yang ditunjuk firaun, gelar imam yang dipegang pejabat tinggi istana yang memberikan kekuasaan dan wewenang untuk melakukan ritual keagamaan khusus.

Menurut Hawass, dua makam lainnya ditemukan, satu milik seorang pendeta di kompleks piramida Firaun Pepi I dan yang lainnya milik seorang hakim dan penulis bernama Fetek.

Sementara menurut Kepala Dewan Purbakala Tertinggi Mesir, Mostafa Waziri, sebuah koleksi patung terbesar yang pernah ditemukan di daerah itu, dimasukkan ke dalam makam Fetek.

Ekspedisi tersebut juga menemukan sarkofagus batu kapur besar, di bawah lubang sepanjang 15 meter, yang tetap tersegel.

Sarkofagus itu menurut ahli Mesir, seperti yang ditinggalkan orang-orang Mesir kuno dari masa 4.300 tahun yang lalu.

Sebuah mumi di dalam sarkofagus itu wajahnya ditutupi lembaran daun emas. Ahli Mesir Kuno meyakini, mumi itu seorang pria Bernama Hekashepes.

Zahi Hawass menggambarkannya sebagai salah satu mumi non-kerajaan paling kuno dan terlengkap yang pernah ditemukan di Mesir.

Mesir telah mengungkapkan beberapa penemuan arkeologi besar dalam beberapa tahun terakhir.

Para kritikus mengatakan kesibukan penggalian telah memprioritaskan temuan yang terbukti menarik perhatian media daripada penelitian akademis yang keras.

Arkeolog Howard Carter saat meneliti Mumi Tutankhamen yang ditemukan pada tahun 1922
Arkeolog Howard Carter saat meneliti Mumi Tutankhamen yang ditemukan pada tahun 1922 (Museum)

Namun, penemuan tersebut telah memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali industri pariwisata vital Mesir setelah bertahun-tahun didera kerusuhan politik, pandemi Covid, dan krisis ekonomi parah.

Rencana pemerintah bertujuan untuk menarik 30 juta wisatawan per tahun pada tahun 2028, naik dari 13 juta sebelum pandemic.

Para pejabat pariwsata Mesir mengatakan industri pariwisata negara menyumbang 10 persen dari PDB dan memberi sekitar dua juta lapangan pekerjaan.

Penemuan lima makam Firaun kuno di Saqqara menandai penemuan terbaru dalam serangkaian penemuan penting artefak dan makam yang berusia ribuan tahun di daerah tersebut.

Saqqara adalah salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Ini adalah pekuburan berskala besar di ibu kota Mesir kuno, Memphis.

Arkeolog lokal menemukan makam di timur laut piramida Raja Merenre I, yang memerintah Mesir sekitar empat milenium lalu, sekitar 2.270 SM.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan salah satu pejabat kerajaan yang ditemukan di makam yang baru ditemukan bernama Iry, dan makamnya berisi sarkofagus batu kapur selain dekorasi warna-warni.

Dua makam lainnya telah menjadi rumah bagi anggota istana kerajaan selama sekitar 4.000 tahun, di antaranya adalah pelayan istana dan seorang pendeta wanita yang bertanggung jawab atas kecantikan raja.

Penemuan terbaru di Saqqara adalah yang pertama dalam lebih dari setahun ketika para arkeolog menemukan harta karun kuno di pekuburan itu.

Termasuk lebih dari 50 sarkofagus kayu yang berasal dari abad 16-11 SM, periode Kerajaan Baru.

Penemuan itu dipuji Egyptologist terkenal Zahi Hawass, yang mengatakan para ahli dipaksa menulis ulang sejarah karena mengubah banyak teori yang diajukan sebelumnya.

Kairo berharap meresmikan Museum Agung Mesir baru di dekat dataran tinggi Giza dalam beberapa bulan setelah pihak berwenang menunda pembukaan beberapa kali karena berbagai keadaan.

Mesir berharap bahwa museum baru, dengan bantuan berbagai penemuan arkeologi yang dibuat dalam beberapa tahun terakhir, akan membantu memulai kembali sektor pariwisata negara itu.(Tribunjogja.com/AlMayadeen/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved