Menteri PUPR Pastikan Tak Ada Rumah Bedeng dan Warteg untuk Pekerja Proyek IKN Agar Tak Kumuh

Bulan Februari-Maret 2023 ini baru mulai masuk pekerja fisiknya. Kira-kira, bakal ada 16 ribu pekerja konstruksi. Di sana, tidak boleh ada bedeng, war

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ardhike Indah
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan progres pembangunan IKN yang akan digarap 16 ribu pekerja proyek, di UC Hotel UGM, Jumat (27/1/2023) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Para pekerja di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dipastikan tidak tinggal di rumah bedeng.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di University Club Hotel Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (27/1/2023)

Basuki juga mengatakan, di proyek IKN nanti, tidak ada warteg yang biasanya digunakan sebagai tempat makan pekerja proyek.

“Bulan Februari-Maret 2023 ini baru mulai masuk pekerja fisiknya. Kira-kira, bakal ada 16 ribu pekerja konstruksi. Di sana, tidak boleh ada bedeng, warteg,” jelasnya kepada wartawan.

Baca juga: Sebanyak 14 Eks Pedagang Jalan Perwakilan Nyatakan Bersedia Ditampung di Pasar Klitikan

Para pekerja proyek IKN akan ditempatkan di rumah susun (rusun) dan disediakan dapur umum untuk memenuhi logistik.

Hal itu dia lakukan agar pembangunan mega proyek itu berjalan tertib dan tidak kumuh.

Juga, pekerja bisa mendapatkan hidup yang higienis.

“Tata kelola kerja agar pembangunan proyek-proyek besar yang biasa berdampak negatif sosial juga kita bicarakan. Kita inginkan pekerja konstruksi di IKN tertib dan disiplin dengan meniru cara kerja perusahaan minyak dan gas (migas),” paparnya.

16 ribu pekerja yang datang direncanakan membangun gedung untuk kantor presiden dan wakil presiden, kantor menteri koordinator, kantor menteri, jalan tol, jalan logistik yang desainnya sudah ditandatangani pada Desember 2022.

“ASN belum ya. Ini pekerja konstruksi dulu. Mereka juga akan membangun instalasi pengelolaan air bersih, instalasi pengolahan air limbah dan jembatan-jembatan,” ungkapnya.  

Baca juga: Ini Dia Penyebab Kenaikan Biaya Haji, Ongkos Layanan Jemaah di Saudi Rp22 Juta Per Orang

Basuki menegaskan progress pembangunan fisik IKN ini dinilai penting karena nantinya akan menjadi modal bagi Presiden Joko Widodo untuk mengundang investor berkunjung.

“Presiden akan menunjukkan progress pekerjaan, sehingga investor akan mendapatkan keyakinan bahan proyek ini memang kita jalankan. Progressnya ini,” tutup Basuki. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved