Deviasi Berhasil Ditekan, Realisasi Kinerja Fisik dan Keuangan Pemkot Yogya 2022 Meningkat

TRIBUNJOGJA.COM - Realisasi kinerja fisik Pemkot Yogyakarta hingga penghujung 2022 atau triwulan IV menunjukkan progres yang cukup signifikan mencapai 99,81 persen.

Bahkan, dibandingkan kabupaten lain di DIY, deviasi Pemkot Yogyakarta merupakan yang terendah, sehingga realisasinya pun dinilai sudah mendekati target.

Adapun dalam rapor kinerja yang diterima Pemkot Yogyakarta dijelaskan, deviasi kinerja fisik disebabkan oleh pelaksanaan keluaran menyesuaikan pihak eksternal dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, terdapat pekerjaan yang tidak terselesaikan karena putus kontrak dan tak mencapai kesepakatan harga, terutama pada proses pengadaan tanah.

Baca juga: Dorong Budaya Literasi, Pemkot Yogya Sapa Anak-anak Melalui Starla

Penjabat Wali Kota Yogyakarta , Sumadi mengungkapkan, sesuai rapor dari Pemda DIY, deviasi kinerja fisik 2022 ada di angka 0,19 persen, sementara deviasi kinerja keuangan 10,88 persen, dengan realisasi 89 persen.

Meski deviasi kinerja keuangan masih cukup tinggi, angka tersebut sudah lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, dan siap didorong lagi pada 2023.

"Kinerja keuangan memang masih ada sedikit deviasi. Tapi, ini cukup baik, tidak seperti tahun kemarin. Jadi, artinya, ada peningkatan dalam hal fisik dan kinerja keuangan Pemkot," cetusnya, Jumat (27/1/2023).

Benar saja, Sumadi menandaskan, jika dicermati lebih jauh, rapor kinerja keuangan Pemkot Yogyakarta mengalami perbaikan hingga 21 persen dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Pemkot Yogya Tampung Pedagang Jalan Perwakilan di Pasar Klitikan Pakuncen

Alhasil, ia pun optimis pada 2023 ini, kinerja fisik dan keuangan Pemkot Yogya pun bisa lebih baik, serta meningkat signifikan dibandingkan 2022 silam.

Sebagai informasi, dengan gelontoran anggaran di angka Rp1.475.532.208.237, Pemkot Yogya sanggup merealisasikan Rp1.299.325.519.058, di luar gaji para pegawai di lingkungannya.

Menutut Pj Wali Kota, saat ini pihaknya sudah mempersiapkan deretan strategi untuk mengatrol realisasi di sepanjang 2023.

"Salah satunya adalah dengan menggiatkan dialog kinerja, untuk mensinkronkan program-program yang jadi indikator utama. Jadi, itu nanti dibahas bersama-sama, tidak per sektor," tandas Sumadi. ( Tribunjogja.com )