Puisi

Arti dan Makna Dibalik Puisi Goenawan Mohamad Berjudul Surat Cinta

Goenawan Soesatyo Mohamad atau yang biasa dikenal dengan Goenawan Mohamad adalah seorang Jurnalis dan Sastrawan Indonesia

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Kompas.com
Sastrawan Goenawan Mohamad 

TRIBUNJOGJA.COM - Goenawan Soesatyo Mohamad atau yang biasa dikenal dengan Goenawan Mohamad adalah seorang Jurnalis dan Sastrawan Indonesia.

Dalam Periodisasi Sastra Indonesia, ia dikelompokkan ke dalam Sastrawan angkatan 1966-1970an.

Sejak duduk di bangku kelas 6 SD, Goenawan mengaku menyenangi acara puisi siaran RRI.

Baca juga: Arti dan Makna Puisi Goenawan Mohamad Berjudul Saya Cemaskan Sepotong Lumpur

Salah satu karya puisinya yang terkenal berjudul "Surat Cinta", berikut isi puisi beserta arti dan maknanya:

SURAT CINTA

Karya: Goenawan Muhamad

Bukankah surat cinta ini ditulis

Ditulis ke arah siapa saja

Seperti hujan yang jatuh ritmis.

Menyentuh arah siapa saja

 

Bukankah surat cinta ini berkisah

Berkisah melintas lembar Bumi yang fana

Seperti misalnya gurun yang lelah

Dilepas embun dan cahaya

CEK RAMALAN Zodiak Cinta Kamu Senin 12 September 2022, Pisces, Aquarius, Leo dan Cancer Kudu Waspada
Ilustrasi: CEK RAMALAN Zodiak Cinta Kamu Senin 12 September 2022, Pisces, Aquarius, Leo dan Cancer Kudu Waspada (pixabay)

Puisi ini ingin menyampaikan kepada semua orang yang sedang jatuh cinta, bahwa perasaan itu selalu diliputi oleh suka dan duka.

Seperti kalimat “Bukankah surat cinta ini ditulis” bermakna cinta itu sudah ditakdirkan oleh Tuhan.

Baca juga: Arti dan Makna Puisi Karya Amir Hamzah Berjudul Hanyut Aku

Bait kedua “Ditulis ke arah siapa saja” memiliki makna setiap manusia punya bagian cintanya masing-masing.

Bait ketiga “Seperti hujan yang jatuh ritmis” kalimat ini memiliki makna bahwa cinta bebas, dan ia datang seperti air yang mengalir.

Bait keempat “Menyentuh arah siapa saja” bermakna cinta dapat datang kepada mereka yang sedang senang maupun sedih.

Bait kelima “Bukankah surat cinta ini berkisah” bermakna cinta memiliki ceritanya sendiri bagi setiap orang yang merasakannya.

Bait keenam “Berkisah melintas lembar Bumi yang fana” yang bermakna, namun kita harus tetap dalam batas yang sadar bahwa cinta di dunia ini hanyalah sementara.

Bait ketujuh “Seperti misalnya gurun yang lelah” bermakna bahwa maka dari itu,  jangan menjadikan cinta membuat kita lupa akan segalanya.

Bait kedelapan “Dilepas embun dan cahaya” bermakna jika cinta pergi, jangan menyesali karena Tuhan selalu cinta baru, yang lebih baik dari sebelumnya.

(MG Aulia A Putri)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved