Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Perlintasan KA Depan Bandara Adisutjipto Akan Ditutup, Warga Mengadu ke Dewan
Warga yang menetap di sekitar Bandara Internasional Adisutjipto menolak penutupan perlintasan sebidang rel KA di kawasan Stasiun Maguwo.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga yang menetap di sekitar Bandara Internasional Adisutjipto menolak rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DIY untuk menutup perlintasan sebidang rel Kereta Api (KA) di kawasan Stasiun Maguwo atau depan Bandara Adisutjipto mulai 1 Februari 2023 mendatang.
Mereka pun menyambangi ke DPRD DIY untuk beraudiensi dengan pemangku kepentingan pada Rabu (25/1/2023).
Dukuh Sambilegi Kidul, Maguwoharjo, Sleman, Febri Supriyanto menyatakan penolakannya terhadap kebijakan itu.
Menurutnya, warga sekitar merasa tidak pernah diajak berkomunikasi terkait kebijakan penutupan palang pintu KA.
"Apa motivasinya? Lingkungan sekitar kami itu paling terdampak (aksesnya)," ujarnya.
Baca juga: Penumpang Kereta Api di Daop 6 Yogyakarta Melonjak Selama Libur Imlek 2023
Menurut Febri, sebidang rel KA di bandara tersebut menjadi satu di antara akses utama warga dari Maguwoharjo menuju ke arah Berbah, Sleman dan sebaliknya selama bertahun-tahun lamanya.
Banyak warga di kawasan tersebut yang memanfaatkan perlintasan untuk berangkat kerja, sekolah, dan aktivitas sehari-hari.
Jika perlintasan tersebut ditutup, maka warga harus memutar jalan cukup jauh untuk bisa menuju Maguwoharjo.
Kalau biasanya mereka hanya membutuhkan waktu 3 menit saat lewat perlintasan, maka bila akses ditutup maka mereka membutuhkan waktu lebih dari 15 menit karena harus melewati jalan raya.
Padahal ada sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sekitar perlintasan tersebut.
"Biasanya kan kami bisa memotong jalan untuk keluar masuk maguwoharjo ke berbah, tapi kalau ditutup ya harus memutar tiga sampai empat kilometer lagi," jelasnya.
Selain mengganggu akses jalan, penutupan perlintasan tersebut dikhawatirkan juga mengganggu perekonomian warga sekitar.
Sebab banyak warga yang berjualan di sekitar kawasan tersebut.
Apalagi saat ini kawasan tersebut sudah sepi dari aktivitas ekonomi karena bandara dipindah ke Kulon Progo.
"Sekarang saja kondisinya sudah sepi, apalagi nanti kalau ditutup. Kami berharap ada solusi dari masalah itu, bukan hanya ditutup aksesnya," ungkapnya.
Sementara Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengungkapkan, penutupan perlintasan sebidang di Bandara Adisutjipto diberlakukan untuk mengurangi angka kecelakaan KA.
Penutupan perlintasan itu sesuai UU No.23/2007 tentang perkeretaapian dan PP No.56/2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian.
Dalam aturan tersebut disebutkan perpotongan jalur kereta api dengan jalan dibuat tidak sebidang.
Selain itu perpotongan sebidang hanya dapat dilakukan apabila letak geografis tidak memungkinkan membangun perpotongan tidak sebidang, tidak membahayakan dan mengganggu kelancaran operasi kereta api dan lalu lintas jalan.
Baca juga: Angkasa Pura Property Resmikan Mini Golf & Cafe di Bandara Adisutjipto Yogyakarta
"Kita itu (berupaya) men-zero accident (mengurangi angka kecelakaan). Semua perlintasan sebidang itu diharapkan tidak ada lagi," ujarnya.
Penutupan dilakukan karena selama ini penjagaan palang KA dilakukan secara manual. Karena dilakukan manusia, maka bisa jadi terjadi kelalaian dalam menjaga palang yang bisa berakhir kecelakaan.
Padahal ke depan kecepatan KA akan semakin tinggi.
Frekuensi jumlah KA yang lewat pun akan semakin banyak.
"Ada warning perlintasan sebidang tidak ada penjagaan sejak 2021. Jadi akhirnya ya sudahlah di akhir 2022 kemarin (ditetapkan ditutup perlintasan sebidangnya) karena sudah toleransi sejak lama," paparnya.
Ketua Komisi C DPRD DIY, Gimmy Rusdin Sinaga mengungkapkan, perlu ada komunikasi lebih lanjut antara warga dengan Dishub DIY terkait persoalan perlintasan sebidang tersebut.
Dia meminta Pemda DIY melibatkan warga dalam mengambil keputusan.
"Permintaan saya jangan ditutup dulu (perlintasan), perlu ada jalan keluarnya dulu," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.