CEO PSIM Yogyakarta, Bima Sinung Widagdo Beberkan Alasan Masuk Bursa Calon Exco PSSI

"Pasti ada perbedaan ketika di posisi Exco dan CEO, scoop-nya Exco ini lebih luas, mungkin caranya bisa jadi sama, tapi impactnya bisa berbeda. Kalau saya karena tanpa beban, tidak terpilihpun tidak apa-apa," tegasnya.

Terjun di Sepak Bola Karena Anak

Bima Sinung Widagdo terjun ke sepak bola nasional memang baru sejak 2019 lalu.

Kala itu ia menangani Sulut United yang berlaga di kompetisi Liga 2.

Namun jauh sebelum itu pria asal Jakarta tersebut sudah lebih dulu terlibat di kompetisi antar sekolah.

"Sulut itu memang debut pertama menangani tim profesional. Sebelum itu saya terlibat di grassroot Jakarta tahun 2016, ada kompetisi antar sekolah mulai dari U-8. Awalnya karena sering antar anak sendiri main bola, tidak pernah ada pikiran untuk masuk ke PSSI, apalagi sejak awal olahraga yang saya geluti bukan sepak bola," kata Bima.

Baca juga: RSUD Tidar Kota Magelang Resmikan Klinik Tumbang untuk Tingkatkan Fasilitas Kesehatan Anak

Sejak muda, Bima Sinung Widagdo justru lebih banyak terlibat di olahraga silat.

Ia bahkan pernah menjadi atlet dan aktif di perguruan silat.

Namun saat sang buah hati memilih sepak bola, Bima melihat tidak ada kemajuan yang signifikan setelah bertahun-tahun di cabor tersebut.

"Saya lihat antusiasme anak-anak sangat tinggi, tapi tidak ada yang benar-benar bagus setelah pembinaan, ini yang menggugah saya, saya coba terjun langsung, di sekolah, komite pertandngan anak-anak, sampai akhirnya ke Sulut United," tukasnya.

Sampai saat ini Bima mengaku tak pernah punya rencana yang benar-benar disiapkan.

"Ngalir saja, saya jalani. Sejak itu memang saya terus bersentuhan dengan sepak bola, entah pertanda atau apa, tapi saya coba untuk konsisten," katanya. (tsf)