Puisi
Arti dan Makna Puisi Karya Cak Nun Berjudul Doa Sehelai Daun Kering
Janganku suaraku, ya Aziz Sedangkan firman-Mu pun diabaikan Jangankan ucapanku, ya Qawiy Sedangkan ayat-Mu pun disepelekan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Cak Nun atau tokoh yang bernama lengkap Emha Ainun Nadjib merupakan seorang seniman, penyair dan budayawan yang dimana pemikirannya banyak dituangkan melalui buku-buku yang ditulisnya.
Cak Nun menjadi seorang penulis buku yang banyak berisi kritikan sosial juga persoalan kehidupan yang sering terjadi.
Tak hanya itu, Cak Nun juga seorang pendakwah yang menyebarkan nilai-niai islam dari pelosok negeri hingga luar negeri.
Tak jarang dakwahnya itu dituangkan pula ke dalam puisi-puisinya.
Baca juga: CONTOH Puisi Tema Tentang Ungkapan Cinta untuk Adik, Penuh Makna dan Tanda Kasih Sayang
Salah satu puisi dakwahnya yang melegenda adalah puisi berjudul "Doa Sehelai Daun Kering" yang memiliki makna yang mendalam.
Puisi ini berisikan sebuah perasaan kesedihan karena ketidakberdayaan seorang penulis yang juga merangkap menjadi tokoh agama.
Dalam puisi "Doa Sehelai Daun Kering" ini, Cak Nun ingin menyadarkan masyarakatnya agar lebih taat lagi dalam beragama.
Cak Nun menganggap bahwa dirinya tidak berdaya seperti halnya setitik debu.
Baca juga: CONTOH Puisi Tema Tentang Patah Hati Kehilangan Sosok Kekasih yang Bisa Mewakili Perasaanmu
Anggapannya adalah tentang bagaimana dirinya yang tidak dianggap sedangkan banyak manusia yang bahkan mengabaikan Sang Penciptanya.
Berikut ini puisi "Doa Sehelai Daun Kering" Karya Emha Ainun Nadjib yang ditulis di Jakarta, 11 Februari 1999
DOA SEHELAI DAUN KERING
Janganku suaraku, ya Aziz
Sedangkan firman-Mu pun diabaikan
Jangankan ucapanku, ya Qawiy
Sedangkan ayat-Mu pun disepelekan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.