KKB Papua

Pilot Asal Indonesia Borong Senjata Api di Filipina, Mau Dipasok untuk KKB Papua

Pihak kepolisian Filipina berhasil mengungkap upaya penyeludupan senjata api yang dilakukan oleh seorang pilot bernama Anton Gobay.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.com/RAHEL NARDA
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/6/2022). Dedi menyebut kasus meme stupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Jokowi naik ke tahap penyidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA – Upaya pengiriman senjata api dari Filipina untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua berhasil dicegah oleh kepolisian Filipina.

Pihak kepolisian Filipina berhasil mengungkap upaya penyeludupan senjata api yang dilakukan oleh seorang pilot yang merupakan Warga Negara Indonesia bernama Anton Gobay.

Gobay diamankan polisi Filipina pada 7 Januari 2023 lalu.

Anton merupakan seorang pilot yang bekerja di Filipina.

Ia ditangkap bersama dua rekannya yang merupakan warga negara Filiipina terkait kepemilikan senjata api ilegal.

Anton Gobay diamankan bersama 12 senjata api yang terdiri 10 senjata api laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm tanpa amunisi senilai 50 ribu Peso.

Senjata-senjata itu rencananya akan dijual oleh Gobay kepada KKB Papua.

Dikutip dari Kompas.com, Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengatakan Gobay berencana untuk membawa senjata-senjata yang dibelinya di Filipina ke Papua.

"AG mengaku akan membawanya ke Papua untuk mendukung kegiatan organisasi Papua," kata Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Serangan Beruntun KKB Papua di Oksibil, Tembaki Pesawat Kargo, Lalu Bakar Gedung SMK 1 Oksibil

Saat ini Polri, kata Krishna, masih melakukan pendalaman terhadap penangkapan Gobay tersebut.

"Iya (KKB), kalau menurut yang bersangkutan (AG) seperti itu," ujar Krishna.

Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Anton membeli senjata api di Filipina dengan nama alias atau samaran.

Hal itu diketahui dari hasil pendalaman Tim Mabes Polri yang dikirim ke Filipina. Senjata itu dibeli di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina.

Totalnya ada 12 senjata api. Di antaranya, 10 senjata api laras panjang jenis M4 kaliber 5,56 mm tanpa amunisi senilai 50 ribu Peso.

"Dan dua pucuk senjata api laras pendek jenis Ingram dengan kaliber 9 mm senilai 45 ribu Peso, tanpa amunisi," ungkap Dedi, Rabu.

Menurut hasil pendalaman, Anton diketahui memiliki istri yang bekerja sebagai perawat dan dua orang anak di wilayah Jayapura.

Dedi mengatakan, Tim Mabes Polri masih terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

"Untuk perkembangan lain akan disampaikan," kata Dedi. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved