Wisata Jogja

Sejarah dan Cara Masuk Berwisata ke Gedung Agung, Istana Kepresidenan yang Ada di Yogyakarta

Di Yogyakarta terdapat Istana Kepridenan yang disebut dengan Gedung Agung. Anda dapat berkesempatan mengunjungi istana ini ketika ke Yogyakarta

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
wikipedia
Fasad depan komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta ( Gedung Agung ) 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai salah satu kota yang memiliki sumbangsih besar bagi catatan sejarah di Indonesia, Kota Yogyakarta memiliki destinasi wisata sejarah yang banyak.

Salah satunya yaitu Istana Kepresidenan Yogyakarta atau biasa disebut Gedung Agung.

Gedung ini menjadi salah satu istana resmi Presiden Republik Indonesia.

Dahulu, setelah masa kemerdekaan Republik Indonesia saat ibukota dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta, presiden menggunakan istana ini untuk tempat tinggal.

Baca juga: Keseruan Berwisata Sambil Belajar Merawat Kambing di Desa Wisata Nganggring Sleman

Gedung utama kompleks istana ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang diprakarsai oleh Anthony Hendriks Smissaerat, Residen Yogyakarta ke-18 (1823-1825) yang menghendaki adanya "istana" yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan arsiteknya adalah A. Payen.

Suasana di Gedung Agung Yogyakarta
Suasana di Gedung Agung Yogyakarta (TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah)

Karena adanya Perang Diponegoro atau Perang Jawa (1825-1830) pembangunan gedung itu tertunda.

Pembangunan tersebut diteruskan setelah perang tersebut berakhir yang selesai pada 1832.

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Water Park di Jogja, Tiket Masuk Mulai dari Rp10 Ribuan

Pada 10 Juni 1867, kediaman resmi residen Belanda itu ambruk karena gempa bumi.

Bangunan baru pun didirikan dan selesai pada 1869.

Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana Kepresidenan Yogyakarta yang sekarang disebut juga Gedung Negara.

Gedung Agung terletak di sudut Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad Dahlan, tepatnya di depan Benteng Vredeburg, tidak terlalu jauh dari Titik Nol Km Jogja dan buka setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00 WIB – 14.00 WIB.

Begitu tiba di pos jaga dan mendaftar, para pengunjung akan dipandu pihak protokol istana untuk berkeliling.

Mereka akan menjelaskan kisah sejarah sampai pada pengunaaan setiap sisi ruangan bagi aktifitas kunjungan kerja presiden.

Ketika masuk para pengunjung sudah di sambut oleh arca batu kuno setinggi 3,5 meter yang disebut.

Baca juga: 5 Desa Wisata Produsen Kerajinan Tangan di Jogja, Bisa Berwisata Sekaligus Belanja

Dari kejauhan tampak seperti sebatang lilin besar, sehingga banyak yang menyebutnya Patung Lilin.

Selain itu juga terdapat patung raksasa kembar yang mengapit bangunan yang disebut dengan Dwarapala.

Kunjungan dimulai dari Ruang Garuda yang berada di tengah gedung utama, ruang ini menjadi ruang pertama sebagai penyambut tamu negara.

Di dalam Ruang Garuda ini terdapat dua ruang tamu yakni Ruang Soedirman yang berada di sebelah selatan dan Ruang Diponegoro yang di sebelah utara.

Di ruangan tersebut Kabinet Republik Indonesia dilantik tatkala Ibu Kota negara berpindah ke Yogyakarta.

Ruang itu juga dijadikan tempat sidang kabinet, pelantikan Jendral Soedirman sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (3 Juni 1947) serta pelantikannya sebagai Pucuk Pimpinan Angkatan Perang Republik Indonesia (3 Juli 1947).

Sementara di Ruang Soedirman, digunakan untuk mengenang perjuangan Jendral Soedirman saat melawan Belanda. Di ruangan ini pulalah dulunya Jendral Soedirman pamit untuk melakukan perang gerilya.

Sedangkan Ruang Diponegoro digunakan untuk mengingat kembali perjuangan Diponegoro saat melawan penjajah. Di ruangan ini digantung lukisan Pangeran Diponegoro yang sedang berkuda.

Setelah puas mengelilingi komplek utama Gedung Agung, para pengunjung akan diarahkan menuju Gedung Seni Sino yang berada di sebalah selatan bangunan utama Gedung Agung.

Gedung tersebut berfungsi sebagai museum Istana Kepresidenan Yogyakarta yang menyimpan berbagai koleksi seni dan cinderamata berbagai tamu negara yang berkunjung.

Di ruang ini juga terdapat koleksi lukisan-lukisan para pelukis Indonesia pada jaman dulu dan terdapat juga lukisan yang melukiskan para tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden Indonesia mulai presiden  pertama, Soekarno sampai dengan presiden Joko Widodo.

Tempat juga untuk penyelenggaraan acara-acara seremonial khusus serta dirancang sebagai gedung informasi.

Tata Cara Berkunjung

Untuk dapat mengunjungi istana ini, dibutuhkan prosedur khusus sebagai perizinan. Kamu bisa mengajukan surat permohonan kunjungan ditujukan kepada Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta dengan alamat Jl. Jend. A. Yani (Margo Mulyo) No. 3 Yogyakarta.

Atau kamu bisa datang langsung melalui pintu Gerbang Utara di Jl. Reksobayan No. 1 Yogyakarta.

Untuk rombongan jumlah besar disarankan mengajukan surat ijin dulu agar dijadwalkan waktu kunjungannya karena Gedung Agung tidak dibuka untuk umum ketika ada acara Presiden/Wakil Presiden di tempat ini.

Untuk masuk ke Gedung Agung ini para pengunjung tidak dipungut biaya, namun diwajibkan berpakaian sopan dan bersepatu.

Wisatawan yang mengenakan kaos oblong dan memakai sandal tidak akan diperkenankan masuk.

( MG Muhammad Zaky Ramadhani )

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved