Berita Bantul Hari Ini

Pakar UGM Mulai Lakukan Penelitian di Lokasi Jalan Amblas di Bantul karena Fenomena Alam

Pakar UGM memiliki dugaan awal adanya air yang berada di bawah membuat tanah tersebut menjadi lunak.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Pemkab Bantul
Bupati Bantul dan pakar dari UGM mengecek lokasi jalan amblas, Rabu (4/1/2023) sore kemarin 

TRIBUNJOGJA.COM - Satu di antara ruas jalan di Pedukuhan Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul amblas dan belum bisa diperbaiki.

Diduga ada fenomena alam di bawahnya yang membuat konstruksi jalan selalu rusak meski beberapa kali diperbaiki.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pun mengundang pakar dari UGM untuk ke lokasi ruas jalan tersebut untuk melakukan pengecekan awal pada Rabu (4/1/2023) sore kemarin.

Dosen Teknik Sipil UGM , Ali Awaludin yang turut hadir hari itu memiliki dugaan awal adanya air yang berada di bawah membuat tanah tersebut menjadi lunak.  

Baca juga: Fenomena Amblesnya Ruas Jalan di Bantul, Awalnya 30 Cm Menjadi 3 Meter dan Terus Bergerak

“Air tersebut menjadikan tanah melunak lalu menyebabkan terjadi amblesan, permukaan jalan menjadi retak, lalu akan terus mempercepat proses pelunakan itu sendiri. Apalagi air hujan mulai masuk,” ujarnya.

Kondisi tersebut membuat struktur turap tidak lagi mampu berfungsi maksimal.

Turap beton sendiri berfungsi untuk menahan geseran tanah agar tidak menyebabkan tanah longsor.

Namun demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul untuk melakukan penelitian lebih mendalam.

Untuk kemudian membuatkan rekomendasi bagaimana membuat struktur yang kuat, yang mampu menopang beban lalu lintas di atasnya.

Baca juga: Ruas Jalan di Sriharjo Bantul Amblas Meski Telah Diperbaiki, Diduga Karena Fenomena Alam

“Nanti dari situ kita akan buat kajian, bagaimana solusi menyelesaikan permasalahan dan akan buat rekomendasi ke Pemkab Bantul,” ucapnya.

Sementara itu Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan pihaknya mengundang pakar geoteknik dari UGM untuk melakukan penelitian lebih lanjut sehingga bisa memahami fenomena yang terjadi pada titik ambles tersebut. 

Dari penelitian tersebut kemudian akan diperoleh rekomendasi mengenai konstruksi yang tepat sesuai sifat dan jenis tanahnya.  

“Dengan demikian, kita belum bisa memberikan keterangan yang lebih lengkap sebelum dilakukan penelitian oleh pakar. Beberapa pilihan yang mungkin kita ambil untuk dilakukan pengerjaan kembali, melakukan rekonstruksi bagi jalan yang ambles ini,” tambahnya.( Tribunjogja.com )  

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved