Perang Rusia Vs Ukraia

Drone Ukraina Hantam Pusat Distribusi Listrik di Bryansk Rusia

Pesawat nirawak Ukraina dilaporkan menghantam pusat distribusi listrik di wilayah Briyansk, Rusia.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Sergey BOBOK / AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina dari brigade mekanis ke-92 menggunakan tank, senjata self-propelled, dan kendaraan lapis baja lainnya untuk melakukan latihan tembak-menembak di dekat kota Chuguev, di wilayah Kharkiv, pada 10 Februari 2022. Pengerahan Rusia untuk latihan militer di Belarus dan di perbatasan Ukraina menandai "momen berbahaya" bagi keamanan Eropa, kata kepala NATO pada 10 Februari 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM, BRYANSK  – Sebuah kendaraan udara tak berawak (UAV) Ukraina telah melakukan serangan di Distrik Klimovsky, Wilayah Bryansk Rusia.

Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, mengatakan serangan ini merusak fasilitas pasokan listrik di kota dekat perbatasan Rusia-Ukraina itu.

"Pagi ini, UAV Ukraina menyerang distrik Klimovsky. Tidak ada korban jiwa. Semua layanan darurat bekerja di tempat,” kata Bogomaz.

“Akibat serangan itu, fasilitas pasokan listrik rusak, dan tidak ada listrik di desa tersebut," kata Bogomaz di saluran Telegram Senin pagi (1/1/2023).

Sementara di Zaporozhye, terdengar rentetan ledakan di area yang dikuasai Ukraina. Guncangan ledakan juga dilaporkan terjadi di Kiev.

Baca juga: Vladimir Putin Minta Rusia Tidak Disalahkan atas Perang di Ukraina

Baca juga: Aleksandr Dugin : Konflik Ukraina Perang Multipolar Pertama di Dunia

Baca juga: Perjanjian Minsk Akal Bulus Barat yang Korbankan Ribuan Nyawa di Ukraina

"Ledakan terdengar di pusat regional yang diduduki sementara oleh rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky,” kata Vladimir Rogov.

“Rekan sebangsa saya melaporkan setidaknya tiga ledakan terdengar oleh penduduk Zaporozhye," lanjut anggota Dewan Utama Pemerintahan Daerah Zaporozhye itu.

Menurut Rogov, sistem pertahanan udara di Zaporozhye langsung diaktifkan.

Dalam postingan lain di Telegram, Rogov mengatakan dua ledakan kuat terdengar di kota Melitopol di Wilayah Zaporozhye sekitar pukul 01.21 waktu setempat pada Senin (22.21 GMT pada hari Minggu).

Sementara itu, media Ukraina melaporkan tak lama setelah tengah malam ledakan terdengar di Kiev dan Dnepropetrovsk.

Roket Ukraina Hantam Donetsk

Situs analisis intelijen Southfront.org mengabarkan, sebuah bangunan di Desa Makayevka, Donetsk dihantam roket HIMARS yang ditembakkan pasukan Ukraina.

Bangunan bekas kampus perguruan tinggi itu hancur lebur. Lusinan tentara Rusia yang tinggal di dalamnya diduga tewas.

Rekaman video pendek yang dipublikasikan situs itu menunjukkan puing-puing bangunan, dan alat berat sedang berusaha menyingkirkan reruntuhan mencari korban yang tersisa.

Serangan udara pasukan Ukraina itu dilancarkan Senin (2/1/2023) atau Minggu (1/1/2023) malam waktu setempat.

Belum ada pihak yang secara independen bisa mengkonfirmasi informasi yang beredar di kanal-kanal Telegram pro-Ukraina ini.

Desa Makeyevka terletak di pinggiran barat laut Donetsk, wilayah yang menyatakan diri merdeka dan bergabung ke Federasi Rusia sejak September 2022.

Bangunan bekas kampus perguruan tinggi itu digunakan untuk akomodasi prajurit Rusia yang ditugaskan di sekitar wilayah tersebut.

Dalam foto yang dipublikasikan sebelum serangan, bangunan bertingkat itu terlihat cukup megah di tengah rerimbunan pepohonan.

Pasukan Ukraina menembaki daerah itu menggunakan roket HIMARS MRLS buatan AS sekitar tengah malam ketika prajurit Rusia sedang merayakan pergantian tahun.

Layanan keamanan setempat masih membersihkan puing-puing. Jumlah pasti korban masih belum diketahui.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Rusia. Jika kejadian ini benar, maka menjadi kasus kesekian yang menunjukkan ketidakmampuan komando militer Kementerian Pertahanan Rusia di garis depan.

Daerah itu terus-menerus ditembaki pasukan Ukraina selama konflik. Kerusakan total yang terlihat menegaskan sesungguhnya bangunan itu itu tidak layak digunakan sebagai tempat berlindung.

Konstruksinya yang rapuh, tetapi komandan Rusia lebih memilihnya daripada banyak bangunan kuat yang ditinggalkan dengan ruang bawah tanah.

Kesalahan aneh lainnya adalah menampung ratusan prajurit sekaligus di bangunan yang sama yang sama sekali tidak aman.

Militer Rusia telah bertempur di Ukraina selama lebih dari 10 bulan, tetapi beberapa komandan tertinggi mereka belum mengetahui fasilitas sosial yang tidak dibentengi, seperti sekolah, adalah sasaran utama dan mudah artileri musuh.

Ketidakmampuan perwira Rusia yang membuat keputusan seperti itu menyebabkan gelombang kemarahan di kalangan militer dan berbagai spesialis yang menuntut hukuman mereka.

Serangan berdarah itu bahkan menimbulkan kecurigaan adanya pengkhianatan di jajaran komando militer Rusia.

Mempertimbangkan kerugian besar, waktu penyerangan, dan nilai informasional yang besar dari pukulan besar bagi militer Rusia di Tahun Baru, pengkhianatan tampaknya merupakan versi yang sangat mungkin terjadi.

Kasus di Makeyevka ini sejalan dengan kegagalan mencurigakan lainnya dari Angkatan Darat Rusia, dan dapat dibandingkan dengan tenggelamnya kapal penjelajah Moskva di Laut Hitam.(Tribunjogja.com/Southfront/Sputniknews/xna)

 

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved