Berita PLN Terkini
Tunggangi Chopper Listrik, Dirut PLN Tinjau Sekolah Sungai Siluk
Sekolah Sungai Siluk merupakan satu di antara mitra penerima manfaat dari Program PLN Peduli sejak tahun 2018, yang telah meraih banyak penghargaan.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menunggangi motor chopper listrik serta menempuh jarak sekira 23 kilometer, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo beserta jajaran meninjau langsung Sekolah Sungai Siluk yang terletak di Selopamioro, Imogiri, Bantul, Rabu (28/12/2022) pagi.
Selain chopper listrik yang ditunggai Darmawan Prasodjo, motor yang ikut serta dalam rombongan konvoi juga beragam.
Bukan hanya motor listrik pabrikan, namun juga motor listrik kreasi anak bangsa, misal modifikasi Honda Win listrik, Kawasaki KLX listrik, serta Honda Supra listrik.
"Saya mengendarai motor kreasi anak bangsa, yaitu chopper listrik. Motornya luar biasa, berjalan sangat smooth. Menempuh jarak 23 kilometer, perjalanan terasa sangat nyaman," terang Darmawan Prasodjo.
"Motor listrik ini menjadi gaya hidup baru. Sama sekali tidak ada polusi, emisi gas rumah kacanya menurun sekali. Biaya operasional pun jauh lebih murah," tambahnya.
Sekolah Sungai Siluk merupakan satu di antara mitra penerima manfaat dari Program PLN Peduli sejak tahun 2018, yang telah meraih banyak penghargaan.
Penghargaan yang diraih Sekolah Sungai Siluk di antaranya di ajang Indonesia Green Award kategori penyelamatan sumber daya air (2019), Pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM) terbaik tingkat Kabupaten Bantul (2019), juara 3 tingkat nasional dari Kemendikbud sebagai TBM kreatif rekreatif (2021), juara 2 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) (2021).
Teranyar, Sekolah Sungai Siluk meraih penghargaan Platinum Award pada program "Deras Asa Sekolah Sungai Siluk Menggapai Cita" di ajang ISDA 2022.
"Di balik Sekolah Sungai Siluk ini ada suatu semangat. Pertama ialah bagaimana Sekolah Sungai Siluk ini mampu memberdayakan masyarakat di sekitar, terutama untuk menjaga alam," ujar Darmawan.
"Dulunya kawasan ini kotor, bahkan orang pun enggan datang ke sini. Tapi sekarang, di sini menjadi episentrum bentang alam, budaya, edukasi dan ekonomi," lanjutnya.
"Semangat teman-teman di Sekolah Sungai Siluk ini ternyata bertaut dengan semangat dari PLN. Di sini kami banyak belajar, kami mendapatkan semangat yang baru," tambahnya.
Baca juga: PLN Pastikan Kelistrikan Jelang Tahun Baru 2023 Aman
Dalam kesempatan yang sama, Kuat selaku pengelola Sekolah Sungai Siluk menceritakan bahwa dulunya kawasan tersebut tidaklah terawat bahkan dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kami mulai membersihkan kolong jembatan dan berkeliling kampung mengumpulkan sampah warga yang bisa dijual. Pengumpulan sampah ini dilakukan rutin setiap dua minggu. Dari hasil penjualan sampah ini, dibangun taman bacaan dan infrastruktur pendukung di kolong jembatan yang semula kumuh dan tidak sehat," terang Kuat.
Ditambahkannya, Sekolah Sungai Siluk secara resmi dibuka 29 Oktober 2017 oleh Bupati Bantul. Namun satu bulan setelah peluncuran resmi, terjadi banjir bandang dan menerpa taman bacaan.
"Beberapa peralatan Taman Bacaan namun koleksi buku masih terselamatkan. Taman bacaan terpaksa tidak aktif untuk beberapa saat. Namun semangat bekerja sama dan gotong royong, membuat para pemuda segera menata dan memperbaiki ruang di kolong jembatan agar bisa difungsikan kembali menjadi ruang baca dan ruang interaksi literasi warga," jelasnya.