UPDATE Aktivitas Gunung Merapi dalam Sepekan: Ada 4 Kali Guguran Lava, Jarak Maksimal Sejauh 1,5 Km

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terpantau meluncurkan 4 kali guguran lava dalam sepekan terakhir.

Twitter BPPTKG
Ilustrasi : Kondisi Gunung Merapi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta terpantau meluncurkan 4 kali guguran lava dalam sepekan terakhir.

Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta tepatnya sepanjang 9 hingga 15 Desember 2022.

Seluruh material vulkanik mengarah ke barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kalisat atau Putih dengan jarak luncur maksimal 1.500 m.

"Juga terdengar suara guguran terdengar sebanyak 4 kali dari Pos Babadan dengan intensitas suara kecil hingga sedang," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (18/12/2022).

Terkait pertumbuhan kubah lava, BPPTKG tidak menemui adanya perubahan morfologi yang signifikan pada kubah barat daya dan kubah tengah Gunung Merapi.

Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi. 

Gunung setinggi 2.968 mdpl ini tercatat mengalami 553 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 39 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 183 kali gempa Fase Banyak (MP), 255 kali gempa Guguran (RF), 14 kali gempa Hembusan (DG), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Pada minggu ini juga terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 151 mm/jam selama 55 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 14 Desember 2022.

"Dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Gendol pada tanggal 15 Desember 2022," paparnya.

Dari hasil amatan itu disimpulkan aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas ditetapkan dalam level 3 atau Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved