Kisah Inspiratif
Kisah Salim Seniman Asal Sleman yang Melukis Pakai Kaki yang Telah Ciptakan Ratusan Karya
Keterbatasan fisik tidak mengubur semangat Salim (53), seniman asal Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Keterbatasan fisik tidak mengubur semangat Salim (53), seniman asal Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Walau kehilangan dua tangannya seusai mengalami kecelakaan kereta api beberapa tahun silam, namun semangat Salim dalam berpikir kreatif tidaklah pudar.
"Saya sejak 2004 sudah melukis dengan belajar secara otodidak. Memang saat itu belum ada YouTube. Jadi saya belajar bersama teman-teman pelukis lainnya," jelasnya saat berbincang kepada Tribunjogja.com di Lingkungan BBPPKS Reg 3 Kemensos, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: BPD DIY Hadir di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Terminal Dhaksinarga Wonosari Gunungkidul
Ia pun sering bertukar ide dengan teman-teman pelukis lainnya.
"Iya pastinya dengan begitu saya pasti tanya-tanya soal pencampuran teknik mengecat sampai cara pengaplikasiannya," tutur laki-laki kelahiran Boyolali, Jawa Tengah.
Salim yang melukis menggunakan kaki, ternyata telah membuat ratusan karya lukis.
Tak heran jika Salim sering mengikuti pameran seni lukis di berbagai lokasi.
Baik itu di Taman Budaya Yogyakarta maupun sanggar Tirta Kelapa Art Space Yogyakarta untuk menampilkan karya terbaiknya.
Melalui, lukisan-lukisan yang ia buat, ternyata mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
"Iya kadang ada yang beli gitu. Lumayan lah. Harga satu lukisan bisa Rp7-Rp9 juta. Biasanya sih yang beli orang-orang yang hobi ngoleksi lukisan saja. Enggak yang gimana-gimana," papar Salim.
Untuk menyelesaikan satu lukisan, setidaknya Salim membutuhkan waktu setengah hari sampai beberapa hari.
Durasi itu tergantung dengan lukisan apa yang akan dibuatnya.
"Kalau seperti itu, lukisan landside (yang sedang dibuat Salim) mungkin butuh waktu sekitar setengah hari saja. Karena tidak sedetail biasanya," ucapnya.
Baca juga: Dewan Kota Milan Minta AC Milan dan Inter Penuhi Syarat Pembangunan Stadion Baru
Kendati demikian, sebagai seorang seniman, Salim juga sering menyalurkan ide-idenya kepada anak didiknya.
"Saya juga mengajar di SLB Bakti Kencana. Biasanya saya mengajar setiap Jumat di sana," kata dia.