Rangkaian Kegiatan Festival Adat dan Budaya Nusantara, Puluhan Orang Laksanakan Prosesi Kekancingan
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkualam II mengatakan prosesi Kekancingan ini merupakan kegiatan rutin.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Rangkaian kegiatan Festival Adat dan Budaya Nusantara (FABN) II, dilaksanakan prosesi Kekancingan bagi trah Praja Mangku Alam, yang digelar di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (10/11/2022).
Prosesi ini diikuti oleh puluhan orang dari berbagai kalangan.
Mereka mendapatkan gelar Kepangeranan Merdiko Praja Mangkualaman.
Ketua Dewan pendiri Matra, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkualam II, mengatakan prosesi Kekancingan ini merupakan kegiatan rutin.
"Seharusnya, kegiatan Kekancingan dibuatnya di acara di dalam kegiatan Mangkualaman. Namun, karena ini ada tamu dari luar negeri jadi dilakukan sekarang. Tetapi nanti untuk acara sahnya akan dilakukan lagi di Januari mendatang,"ujarnya di sela kegiatan.
Ia menambahkan, mereka yang mendapatkan Kekancingan adalah orang yang memiliki trah.
Namun, tidak menutup kemungkinan orang umum juga bisa diberi gelar.
"Asalkan, niatnya ingin melestarikan budaya, dan ingin mengabdi dengan Mangkualaman. Dan, mereka bebas untuk bergabung dengan Mangkualaman yang penting bisa menjaga nama baik kerajaan Mangkualaman. Kalau tidak bisa menjaga nama baik, kami akan mencopot kembali gelarnya,"ujarnya.
Seorang penerima gelar yakni Kartika Oman Putriwijaya, mengatakan dirinya sangat senang sekali bisa menjadi bagian dari abdi dalem.
“Alhamdulillah saya telah mendapatkan ini sebenarnya dari tahun 2018, dan penobatannya di Jogja. Hari ini untuk prosesinya,” ucapnya.
Dengan adanya gelar baru ini, lanjutnya, semata ingin mempertahankan kultur budaya dan adat di Nusantara.
"Dengan adanya gelar ini, artinya kita menjaga kultur terutama karakter. Namun, bukan berarti kita merubah karakter tetapi yang tadinya buruk menjadi lebih baik, yang tadinya sudah baik menjadi lebih baik lagi,” urainya. (*)