Pernikahan Kaesang dan Erina
Ngunduh Mantu di Solo, Jokowi Berpesan “Mikul Dhuwur Mendhem Jero” Begini Arti dan Maknanya
Berikut penjelasan arti dan makna petuah Jawa "Mikul Dhuwur Mendhem Jero" yang disampaikan Jokowi di acara Ngunduh Mantu di Solo, Minggu (11/12/2022).
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Iwan Al Khasni
Idiom ini sangat erat kaitannya dengan jalan kepemimpinan dan sikap keteladanan.

Arti “mikul dhuwur mendhem jero” secara harfiah adalah “menjunjung tinggi budaya leluhur dan mengubur kesalahan pendahulu kita”.
Adapun makna “mikul dhuwur mendhem jero” adalah kita hendaknya hidup dengan menghormati budaya leluhur, dengan cara melanjutkan yang baik, dan menghapus yang tidak baik.
Itulah pesan dari Jokowi untuk anak, menantu, dan para cucu.
Terkadang idiom “mikul dhuwur mendhem jero” memang salah diartikan sebagai tindakan atau usaha untuk tidak mengadili orang tua dan pemimpin yang bersalah.
Ada yang mengira, idiom itu meninggalkan kesan bahwa orang Jawa begitu mudah melepaskan tanggung jawab atas kesalahan beban yang seharusnya dilaksanakan dan diselesaikan.
Tapi, sebenarnya idiom “mikul dhuwur mendhem jero” mengajarkan orang untuk tetap bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan.
Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, semua punya salah, semua punya dosa.
Untuk itu, selama masih diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan di dunia, manusia hendaknya terus Sebagai introspeksi dan mawas diri untuk selalu melakukan yang terbaik.
Salah satunya, mempertahankan hal baik yang sudah dilakukan orangtua, dan menjauhi atau menghilangkan perbuatan buruk atau keliru yang dilakukan orangtua, demi menjadi manusia yang lebih baik ke depannya.
Demikianlah arti “mikul dhuwur mendhem jero” beserta maknanya. (Tribunjogja.com/ANR)