TIPS Keamanan Data Digital, Jangan Asal Klik Link, Kenali Metode Ancaman Siber yang Sering Beredar
Baru-baru ini, metode yang lagi viral di dunia maya adalah seorang yang mengaku tukang paket mengirimkan file berekstensi .apk dengan dalih itu merupa
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
Beberapa jenis malware adalah virus, trojans, spyware, ransomware, adware, dan botnet.
2. Injeksi SQL (Structured Query Language)
Jenis metode ancaman selanjutnya adalah injeksi SQL yang digunakan untuk mengambil kendali serta mencuri data dari pusat data.
Kerentanan ini dimanfaatkan oleh penjahat siber dengan memasukkan kode berbahaya pada aplikasi berbasis data melalui pertanyaan SQL.
Hal ini dilakukan untuk mencuri informasi pribadi pengguna.
3. Phishing
Umumnya, metode ancaman phising dikirimkan dalam bentuk email resmi perusahaan, tetapi mengandung permintaan terkait informasi sensitif.
Ancaman ini digunakan dalam penipuan guna mendapatkan data dan informasi pribadi.
4. Serangan Man-in-the-Middle
Serangan Man-in-the-Middle adalah jenis metode ancaman dalam bentuk penyadapan komunikasi antara dua individu untuk mencuri data.
Salah satu contoh ancaman Man-in-the-Middle adalah penggunaan jaringan wi-fi yang tidak aman sehingga memungkinkan penjahat siber menghalangi data yang dikirimkan dari perangkat menuju jaringan korban.
Baca juga: Laporan Fortinet : Pelanggaran Siber Didominasi Perekrutan Tenaga Ahli Wanita Bidang Keamanan Siber
5. Serangan Denial-of-Service
Jenis metode ancaman yang terakhir adalah serangan Denial-of-Service, yakni serangan terhadap jaring internet dengan menghabiskan resource yang dimiliki suatu sistem sehingga fungsinya tidak dapat bekerja dengan benar.
Tidak hanya itu, serangan Denial-of-Service secara tidak langsung juga menghambat pengguna lain dalam mengakses layanan sistem yang diserang tersebut.
Lantas, bagaimana cara menghadap kejahatan siber agar kita tidak terkena imbasnya?