SMK-SMTI Yogyakarta Gelar Pelatihan SMSCP bagi Dosen Politeknik Mekatronika Sanata Dharma
Kemudian para peserta pelatihan melaksanakan ujian sertifikasi yang dilaksanakan secara online dengan penguji dari Siemens Jerman.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - SMK-SMTI Yogyakarta menggelar pelatihan Siemens Mechatronics System Certification Program (SMSCP) bagi dosen-dosen Politeknik Mekatronika Sanata Dharma Yogyakarta.
Pelatihan ini digelar selama satu pekan mulai 14 November-19 November 2022 silam.
Kemudian para peserta pelatihan melaksanakan ujian sertifikasi yang dilaksanakan secara online dengan penguji dari Siemens Jerman.
Pelatihan ini merupakan salah satu upaya dari pihak kampus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin maju.
Analis Data (Administrasi dan Evaluasi Teknik Mekatronika) SMK-SMTI Yogyakarta, Yahya Farqadai mengatakan pelatihan SMSCP ini biasanya dilaksanakan untuk siswa-siswa dari SMK SMTI saja.
Namun, pihak Politeknik Mekatronika Sanata Dharma Yogyakarta secara khusus meminta kepada pihak sekolah untuk memberikan pelatihan dan melaksanakan sertifikasi kepada para dosen-dosennya.
Kemudian permohonan tersebut ditindaklanjuti oleh SMK-SMTI dengan menggelar pelatihan dan ujian sertifikasi SMSCP kepada para dosen.
" Pengisi materinya dari guru-guru di SMK SMTI. Tapi khusus untuk sertifikasi, pengujinya langsung dari Siemens Jerman. Dilaksanakan secara online,"katanya kepada Tribunjogja.com.
Baca juga: SMK-SMTI Yogyakarta Luluskan 280 Siswa di Tahun 2022, Mayoritas Sudah Terserap Industri
Dalam pelatihan ini, para dosen diberikan materi untuk memperdalam bidang basic mechatronics di level 1. Sehingga output yang dihasilkan berupa sertifikasi kompetensi di bidang maintenance dan smart operation paling bergengsi pada era Industry 4.0.
SMK SMTI, kata Yahya, sudah rutin menggelar pelatihan SMSCP sejak 2018 silam. Tujuannya, agar para siswa memiliki kompetensi yang lebih di bidang mechatronics.
Dengan begitu, nantinya para lulusan memiliki kelebihan saat masuk ke dunia kerja.
"Jadi, para pelaku industri nantinya bisa lebih mudah memverifikasi atau menyeleksi calon pegawai baru yang ingin terjun di dunia kerja mechatronics. Apalagi di dunia industri itu yang paling utama dicari adalah orang yang memiliki kompetensi di bidang yang sesuai dengan pekerjaanya," jelas Yahya.
Lebih lanjut, Yahya mengungkapkan, uji kompetensi SMSCP yang dilaksanakan oleg SMK-SMTI ini berstandar Eropa.
Di samping bekerja sama dengan pihak Siemens, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, satu di antaranya adalah Vapro dari perusahaan Belanda.
Gelar Lomba Otomasi bagi Mahasiswa D3
Selain menggelar pelatihan dan uji kompetensi SMSCP, SMK-SMTI menurut Yahya juga menggelar lomba Otomasi tingkat D3.
Lomba yang diinisiasi oleh SMK-SMTI Yogyakarta dengan PT Toyota Boshoku Indonesia itu digelar pada Kamis (24/11/2022) sampai Jumat (25/11/2022).
"Lomba itu untuk menyeleksi main power teknis maintenance, smart operation dan lain sebagainya. Jadi ide lomba itu sebenarnya untuk me-reduce recruitment costs yang berbentuk lomba. Sehingga, pemenang lomba itu, kemampuan teknisnya benar-benar teruji," tutur dia.
Peserta yang mengikuti lomba ini berasal dari kampus-kampus di DIY dan Jawa Tengah.
Sebelumnya, lanjut Yahya, SMK-SMTI Yogyakarta juga sudah berkali-kali menggelar perlombaan Otomasi, termasuk untuk para siswa.
Dari perlombaan-perlombaan yang digelar tersebut, para pemenangnya yang merupakan siswa SMTI pun banyak yang mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan SMK-SMTI.
"Dari situ bisa terlihat bahwa sekelas SMK-SMTI Yogyakarta saja bisa bersaing dengan pelajar tingkat D3. Walau mungkin, dari sisi usia mereka tidak setara, tapi dari sisi kompetensi siswa SMK-SMTI Yogyakarta tidak kalah saing dengan mahasiswa D3," terang Yahya.
Menurut Yahya, SMK-SMTI merupakan pilihan tepat bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anaknya di SMK karena para lulusannya banyak yang langsung terserap dunia kerja. Bahkan sebelum lulus, siswa sudah diterima kerja.
"Karena cara kami mengajar atau memberikan edukasi kepada siswa kami itu bisa diterima di dunia industri. Artinya kalau industri-industri luar ingin menjalin kerja sama dengan kami, tidak perlu khawatir. Kami sudah terverifikasi dan memiliki kompetensi di bidang maintenance dan smart operation. Begitu pula dengan para orang tua maupun siswa yang ingin menimba ilmu di tempat kami. Pasti kami memberikan edukasi sesuai bidang kerjanya," tutup Yahya.(Nei)