Masih Ada Sekitar 1000 Perangkat STB Belum Tersalurkan di Bantul
Bagi yang televisinya belum digital, seperti TV tabung atau TV LED biasa, maka diharuskan memakai perangkat set top box (STB).
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Siaran analog di DIY telah diputus, masyarakat pun harus beralih ke siaran tv digital.
Bagi yang televisinya belum digital, seperti TV tabung atau TV LED biasa, maka diharuskan memakai perangkat set top box (STB).
Sementara pemerintah telah menggelontorkan bantuan STB kepada warga miskin agar mereka tetap bisa menikmati siaran digital di rumahnya.
Namun demikian, Pemkab Bantul mencatat masih ada ribuan STB yang belum tersalurkan ke masyarakat miskin.
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul, Arif Darmawan, mengatakan hingga bulan Desember ini masih ada sekitar 1.000 STB dari pemerintah pusat yang belum tersalurkan.
“Masih kurang 1000-an unit yang belum disalurkan. Kalau ada sisa pun mestinya kembali ke pemerintah pusat, kecuali kalau ada kebijakan khusus dari kementerian Kominfo selaku pemegang anggaran,” ujarnya Kamis (8/12/2022).
Ia menjelaskan jika ada sisa STB atau STB itu gagal disalurkan maka hal itu akan menjadi kebijakan Kementerian Kominfo.
Sebab pihaknya juga tidak dapat mengambil keputusan untuk mengalihkan penyaluran atau mengusulkan penerima baru.
Pasalnya data penerimanya sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Adapun Kabupaten Bantul mendapat jahat kuota STB sebanyak 29.368 unit untuk masyarakat miskin.
Dari jumlah tersebut, distribusi STB sudah mencapai 90 persen sejak bulan November lalu.
Arif mengungkapkan, selama ini penyaluran STB dilakukan oleh pihak ketiga atau vendor yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dengan koordinasi instansi terkait di tingkat kabupaten.
Dalam prosesnya, ada beberapa kendala yang dihadapi meski dirinya belum mendapatkan secara rinci dari pihak yang menyalurkan STB.
"Secara persis kami belum dapat laporannya (kendala) dari vendor. Tapi beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan kendala seperti orangnya (penerima) sudah pindah domisili, sehingga tidak ketemu rumahnya dimana," terangnya.(*)