Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru Erupsi, Warga Mengungsi, Berikut Penjelasan PVMBG Soal Kondisi Luncuran Awan Panas
Bencana alam Gunung Semeru erupsi hari ini terjadi satu tahun setelah erupsi pada 5 Desember 2021. Berdasarkan PVMBG, awan panas dari letusan Gunung
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.
"Kalau kami melihat data yang kami dapatkan perbedaan dengan sebelumnya suplai magma secara kualitatif lebih besar dibandingkan sebelumnya, ini yang menjadi alasan PVMBG untuk meningkatkan status dan meningkatkan jarak aman," pungkas Hendra.
Sebagai catatan, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Lokasinya berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pada letusan kali ini, Gunung Semeru memuntahkan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan, setinggi kurang lebih 1,5 km di atas puncak.
Adapun erupsi gunung Semeru kali ini bertepatan dengan satu tahun bencana erupsi Semeru. Laporan Kompas.com (5/12/2021), menyebut awan panas guguran terpantau meluncur dari puncak Semeru pada 4 Desember 2021 pukul 15.20 WIB.
Warga mengungsi
Erupsi Gunung Semeru kali ini juga mengakibatkan warga yang tinggal di lereng sisi tenggara Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai mengevakuasi diri.
Warga Dusun Kajarkuning dan Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, itu bergerak menjauhi Gunung Semeru untuk menghindari hujan abu.
Penduduk mengungsi ke sekitar Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
”Debu vulkanik Semeru mulai turun pukul 10.20 tadi. Ini banyak warga mengungsi atau berlindung di sekitar Pos Pantau Semeru yang lokasinya berada di ketinggian,” kata Peltu Suparman, petugas dari Koramil Pronojiwo, Minggu (4/12/2022), dilansir Harian Kompas.
Suparman mengatakan, abu letusan Gunung Semeru terbang dari arah utara mengikuti arah angin. Sejumlah dusun pun terdampak abu tersebut.
”Yang terdampak abu vulkanik adalah yang berada di Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan. Situasi gelap karena langit tertutup debu,” katanya.
Anggota Tim Rescue 020 Dewa Saputra menyebutkan, warga yang mengungsi berasal juga dari Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
”Warga mengungsi karena abu vulkanik cukup pekat. Mereka yang mengungsi mulai dari Desa Supiturang hingga Desa Oro-Oro Ombo,” katanya.
Menurut Dewa, lokasi pengungsian tersebar karena warga panik melihat abu vulkanik cukup pekat.