Gunung Semeru Erupsi
Gunung Semeru Erupsi: Suplai Magma Relatif Tinggi, Warga Diminta Kosongkan Radius 19 Kilometer
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga telah menegaskan bahwa kondisi saat ini suplai magma di Gunung Semeru relatif tinggi.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
"Kami peringatkan, warga di Zona merah untuk segera meninggalkan tempat, kalau masih ngeyel petugas akan kita turunkan untuk membantu evakuasi," kata dia.
Ada dua desa yang masuk dalam kategori zona merah di kawasan Gunung Semeru yakni Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Titik pengungsian
Sejumlah titik pengungsian sudah disiapkan Badan Penanggulangan Bencana Daearh (BPBD) Lumajang yaitu Balai Desa Supiturang, Balai Desa Supiturang, Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tumpeng, dan SMP Pronojiwo.
"Dibagi dua sektor ya titik pengungsian, yang sebelah barat ada di Pronojiwo, dan yang timur di Candipuro, koneksitas sementara masih terputus karena jembatan dan jalur alternatif curah kobokan tertimbun material vulkanik," jelas dia.
Status Awas
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level IV atau Awas terhitung pukul 12.00 WIB.
Sebab, suplai magma di Gunung Semeru relatif tinggi.
Eruption rate-nya terlihat dari hampir setiap hari Semeru ini meletus dan terjadi akumulasi material vulkanik di puncak.
PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, berdasarkan data terdapat perbedaan suplai magma secara kualitatif lebih besar dibandingkan sebelumnya.
"Ini yang menjadi alasan PVMBG untuk meningkatkan status dan meningkatkan jarak aman," kata dia.
(*)
Artikel tayang di https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/04/201919478/tanggap-darurat-erupsi-semeru-warga-diimbau-kosongkan-daerah-radius-19?page=all#page2