Gempa Cianjur
Jenazah Perempuan Bergamis Hitam Ditemukan di Bawah Pikap yang Tertimbung Longsor di Cianjur
Upaya tak kenal lelah dari para relawan untuk mencari korban bencana gempa bumi di Cianjur membuahkan hasil.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, CIANJUR - Upaya tak kenal lelah dari para relawan untuk mencari korban bencana gempa bumi di Cianjur membuahkan hasil.
Tim relawan yang melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang akibat gempa Cianjur berhasil menemukan satu jenazah lagi pada Sabtu (3/12/2022) pagi.
Jenazah perempuan mengenakan gamis dan kerudung hitam ini ditemukan di area Warung Sate Shinta, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dengan ditemukannya satu korban lagi, maka korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur hingga Sabtu pagi mencapai 332 orang.
Sementara korban hilang di kawasan Warung Sate Shinta masih ada 9 orang.
Proses pencarian terhadap para korban akan dilaksanakan hingga sore nanti.
Satu korban meninggal di bawah reruntuhan longsor di area Warung Sate Shinta, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang berhasil ditemukan setelah tim SAR gabungan mengerahkan dua backhoe.
Kerja keras dari para relawan akhirnya membuahkan hasil setelah menemukan satu jenazah di bawah mobil pikap yang tertimbun material longsoran.
"Hari ini dengan kami menurunkan dua beko pencarian bisa maksimal. Terbukti kami berhasil menemukan satu korban, di bawah pikap hitam dengan ciri-ciri wanita menggunakan gamis hitam dan berkerudung hitam," ujar Komandan Tim Alfa Basarnas, Priyo Prayudha Utama, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (3/12/2022).
Setelah dievakuasi dari lokasi, jenazah wanita tersebut kemudian langsung dibawa ke RSUD Sayang untuk proses identifikasi.
Priyo menjelaskan jenazah tersebut akan dibawa ke RSUD Sayang untuk diidentifikasi.
"Proses pencarian masih kami lanjutkan, semoga cerah hingga sore," tambahnya.
Diketahui, korban yang masih belum ditemukan di area Warung Sate Shinta masih berjumlah 9 orang.
"Pencarian kami bertahap, karena menggunakan beko sehingga akses untuk beko itu sendiri harus dipastikan aman," ujarnya.
"Dan hari ini merupakan perpanjangan kedua yang terakhir. Namun dengan temuan hari ini, tentunya akan menjadi pertimbangan sebagai evaluasi akan dilanjutkan atau tidak," ujar Priyo.
Baca juga: FPRB Bantul dan ASN Galang Donasi untuk Bantu Masyarakat Cianjur