UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Senin 28 November 2022 Pagi Ini, Berikut Hasil Pantauan BPPTKG

Secara meteorologi, cuaca di Gunung Merapi terpantau cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi terpantau landai pagi ini, Senin (28/11/2022), tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.

Suhu udara 14-20 derajat Celcius. Kelembaban udara 69-99 persen, dan tekanan udara 835.5-916.1 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah,” terangnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 16 kali dengan amplitudo 3-19 mm berdurasi 24,6-129,1 detik.

Hembusan terjadi dua kali dengan amplitudo 2-3 mm, berdurasi 24,8-27,7 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 18 kali dengan amplitudo 2-14 mm, S-P 0,2-0,4 detik berdurasi 5,7-9,4 detik.

Vulkanik dangkal terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo 28-47 mm berdurasi 8,6-9,2 detik.

Vulkanik dalam berjumlah 10 kali dengan amplitudo 4-9 mm, S-P 0,4-0,8 detik, berdurasi 9,4-12,8 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tegasnya. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved