Berita Kota Yogya Hari Ini

Tren Pariwisata di Yogyakarta Bergeser, Hotel Bintang 5 Mulai 'Ditinggalkan'

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur (BOB), Bisma Jatmika, mengatakan, selepas pandemi Covid-19 yang

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur (BOB), Bisma Jatmika 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DI Yogyakarta selama ini dikenal sebagai daerah tujuan pariwisata terkemuka di tanah air.

Namun, seiring berjalannya waktu, tren pelancong dalam bertamasya mulai bergeser, dari yang awalnya sekadar menghabiskan waktu menikmati fasilitas penginapan, menuju ke 'petualangan'.

Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur (BOB), Bisma Jatmika, mengatakan, selepas pandemi Covid-19 yang melanda kisaran dua tahun terakhir, pola bertamasya para wisatawan pun mengalami perubahan, di mana biaya akomodasi ditekan sedemikian rupa.

Baca juga: Kesaksian ART Soal Meninggalnya Ayah, Ibu, dan Anak di Mertoyudan Magelang: Pingsan di Kamar Mandi

"Tren pariwisata sekarang, mereka mengurangi biaya akomodasi. Mereka ingin lebih banyak experience. Itu kan sesuatu yang berbeda, sehingga daerah harus mempersiapkan," urainya, Senin (28/11/2022).

"Dulu, orang mungkin bisa menghabiskan waktu, menikmati hotel bintang lima. Tapi, sekarang mending hotelnya bintang tiga saja, tapi bisa jalan ke mana-mana, selama di sini," tambah Bisma.

Ia pun menuturkan, pergeseran tren pariwisata itu, harus mampu dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, dengan mempersiapkan destinasi, atau daya tarik pariwisata.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Urung Pasang Target Kunjungan Wisatawan 2023 karena Ancaman Resesi Global

Bukan tanpa alasan, sebelum pandemi, tingkat kunjungan pariwisata ke Yogyakarta dan Jawa Tengah yang merupakan wilayah otoritanya, cenderung sangat tinggi.

"Ya, 2019 lalu pergerakan wisatawan nusantara ke Yogya dan Jateng itu sampai 50an juta. Reborn-nya Yogya sangat cepat, karena kekuatan kita (wisatwan) domestik. Jadi, dengan jalan tol, pesawat, kereta, recovery-nya akan lebih cepat," katanya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved