Kesepakatan Soal Ruas Jalan yang Dilalui Truk Pembawa Tanah Uruk Tol di Klaten Masih Berproses
Kesepakatan soal jalur yang boleh dilewati truk pembawa tanah uruk tol di Klaten hingga saat ini belum ditandatangani.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah masih menunggu proses penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Jogja-Solo Marga Makmur (JMM) selaku pengembang proyek Tol Yogyakarta-Solo.
Adapun kesepakatan yang ditunggu yakni soal kesepakatan jalan atau jalur yang bisa dilewati oleh truk pembawa tanah uruk Tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten.
"Itu nanti akan kita undang lagi secepatnya untuk membicarakan itu, karena kalau berlama-lama jalannya keburu rusak," ujar Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya pada wartawan di Stasiun Delanggu, Senin (21/11/2022).
Ia juga belum mengetahui penyebab lamanya kesepakatan atau penandatanganan MoU dari pihak pengembang proyek jalan bebas hambatan itu.
"Jadi ini secepatnya kita agendakan, kita undang lagi apa ada kendala atau masalah apa," imbuhnya.
Diakui Yoga, berdasarkan laporan yang ia terima beberapa ruas jalan yang sering dilalui oleh truk pembawa tanah uruk di Klaten sudah mulai berlubang atau rusak.
Hal itu, diperparah dengan musim penghujan yang melanda Klaten sejak awal November 2022 ini.
"Laporan kerusakan banyak, apalagi pas ada lubang sedikit, terus kena hujan juga jadi makin lebar dan ini perlu segera penanganan karena kadang juga membuat kecelakaan," jelasnya.
Ia menyebut, hingga saat ini ratusan truk pembawa tanah uruk tol di Klaten masih beroperasi setiap harinya.
"Truk pembawa tanah uruk tol saat ini masih jalan (beroperasi) seperti biasa, belum ada (rencana untuk dihentikan)," imbuhnya.
Yoga menegaskan, kerusakan jalan yang sering dilalui truk pembawa tanah uruk sebetulnya bisa ditangani oleh APBD, namun akan membuat anggaran di bidang lainnya berkurang.
"Tapi ini kan kerusakannya penyebabnya jelas. Kalau kita gunakan uang APBD nanti anggaran buat yang lain justru berkurang, nanti kita undang (pengembang) untuk duduk bersama lagi," ucapnya.
Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono juga mengatakan bahwa kesepakatan soal jalur yang boleh dilewati truk pembawa tanah uruk tol di Klaten belum ditandatangani.
"Soal jalur yang dilalui truk uruk kita masih nunggu MoU-nya, kalau dari kita sendiri sudah clear semuanya," ucapnya.
Ia mengatakan untuk saat ini truk pembawa tanah uruk tol di Klaten masih tetap berjalan.