Berita Jogja Hari Ini
Pemda DIY Beri Subsidi Transportasi ke 11 Distributor yang Akan Suplai Barang ke Pedagang Besar
emda DIY memberikan subdisidi transportasi sebesar Rp 2.000 per kilogram kepada 11 distributor di DIY. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY,
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY memberikan subdisidi transportasi sebesar Rp 2.000 per kilogram kepada 11 distributor di DIY.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti mengatakan subsidi tersebut memang sengaja langsung diberikan ke distributor.
Sehingga harga dari distributor ke pedagang besar akan lebih murah.
Baca juga: Dinkes DIY Tunggu Hasil Lab untuk Deteksi Penularan Omicron Subvarian XBB di DI Yogyakarta
Dengan begitu pedagang ecer dan masyarakat juga akan mendapat harga yang lebih murah.
"Distributor akan suplai barang ke pedagang besar. Berapa butuhnya dalam satu minggu, itu didrop barang tersebut. Misalnya biasanya 1kg itu Rp10ribu, karena ada subsidi Rp2rb, penjualan ke pedagang besar jadi Rp8ribu," katanya, Kamis (17/11/2022).
"Kenapa tidak pedagang kecil? Karena pedagang kecil itu kadang terkendala modal. Biasanya pinjam dulu ke pedagang besar, kemudian baru dibayar. Sehingga kami pegang distributornya saja. Harapannya kan harga ke pedagang eceran sampai masyarakat juga lebih rendah," sambungnya.
Subsidi tersebut berlaku untuk tiga pasar pantauan, yaitu Beringharjo, Kranggan, dan Demangan.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan juga akan melebar ke pasar lain di Kota Yogyakarta, sebagai daerah yang mengalami inflasi tertinggi.
Komoditas yang mendapat subsidi, merupakan komoditas yang berpengaruh langsung pada inflasi, seperti beras, gula pasir, minyak, daging ayam, dan daging sapi.
"Distributor juga kami pilih yang harganya murah dan mampu menyediakan dalam tonase besar. Sebelumnya kami survei dulu ke beberapa distributor, kami pilih yang besar. Karena kalau distributor kecil, harganya juga relatif mahal," terangnya.
Rencananya subdisi transportasi tersebut bakal berlangsung hingga akhir tahun 2022.
Dengan begitu tidak terjadi gejolak saat libur Nataru mendatang.
Ia menargetkan 958 ton yang terdistribusi atau senilai Rp1,95 Miliar.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap subsidi transportasi tersebut dapat menstabilkan harga dan masyarakat dapat memperoleh harga yang lebih rendah.
Baca juga: Insiden Atap Sekolah Roboh, Kepala MI Muhammadiyah Blembem Gunungkidul: Sudah Ada Upaya Perbaikan