Turki Tolak Ucapan Duka dari AS Terkait Bom Istanbul

Turki mengecam AS yang terus mendukung kelompok Kurdi Suriah dan Partai Pekerja Kurdistan yang berperang melawan pasukan Turki.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
kurdistan24.net
Anggota Kurdish People's Protection Unit (YPG), petempur Kurdi Suriah sedang berpatroli di wilayah utara Suriah. 

Story Highlilghts

  • Ledakan bom mengguncang Jalan Istikla Istanbul, Minggu (13/11/2022). Aksi bom teror itu menewaskan enam orang melukasi puluhan lainnya
  • Bom yang diduga ditempatkan secara sengaja itu meledak di jalur pedestrian kawasan wisata, sentra nongkrong di wilayah pelesiran Istanbul  
  • Aparat keamanan Turki menangkap seorang perempuan Kurdi asal Suriah, dan menahan belasan anggota komplotan lainnya
  • Partai Pekerja Kurdistan dan Pasukan Demokratik Suriah yang berpangkalan di Kobane Suriah utara, menyangkal terlibat aksi pengeboman Istanbul 

TRIBUNJOGJA.COM, ISTANBUL - Menteri Dalam Negeri Turki Süleyman Soylu menolak untuk menerima belasungkawa dari pemerintah AS.

Sikap politik itu diduga kuat terkait latar belakang komplotan pengebom, yang berasal dari sekutu kuat Washington di Suriah.

Aparat keamanan Turki menangkapi lusinan warga Suriah etnis Kurdi. Seorang perempuan, Ahlam Al-Bashir, yang diduga tersangka utama juga telah ditangkap.

Ledakan bom terjadi Minggu, 13 November 2022 di Jalan Istiklal Istanbul yang padat orang. Aksi teror ini merenggut nyawa enam orang, sedikitnya 81 lainnya terluka.

Kantor Kejaksaan Agung Istanbul telah menetapkan ledakan itu sebagai serangan teroris.

Baca juga: Turki Tangkapi Orang-orang Kurdi Diduga Komplotan Bom Istanbul

Baca juga: Presiden Turki Tayyip Erdogan : Ledakan Bom di Istanbul Serangan Berbahaya

Polisi Istanbul mengumumkan serangan teroris dilakukan seorang wanita kelahiran 1999, warga negara Suriah.

Menurut pihak berwenang, dia dilatih detasemen militer Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Setelah ledakan, dia melarikan diri dari Jalan Istiklal dan tertangkap kamera pengintai.

Wanita itu dilaporkan berencana untuk melarikan diri ke Yunani, tetapi dengan cepat ditangkap oleh pasukan keamanan.

Para petempur YPG atau sayap militer Partai Pekerja Kurdistan di Suriah utara. Kelompok ini selama bertahun-tahun memerangi pemerintah Turki dan ingin berdiri sebagai wilayah yang merdeka dari Turki.
Para petempur YPG atau sayap militer Partai Pekerja Kurdistan di Suriah utara. Kelompok ini selama bertahun-tahun memerangi pemerintah Turki dan ingin berdiri sebagai wilayah yang merdeka dari Turki. (SputnikNews)

“Menurut perkiraan kami, perintah datang dari (kota) Kobane, dan pelaku penyerangan berasal dari Afrin,” kata kantor berita Anadolu mengutip sumber keamanan.

“Bukti yang tersedia menunjukkan ledakan itu diorganisir Partai Persatuan Demokratik (sayap militer Partai Pekerja Kurdi di Suriah),” lanjut Anadolu mengutip Suleiman Soylu.

Menteri Dalam Negeri Turki mengkritik belasungkawa resmi Amerika Serikat dan mencatat tanggapan akan menyusul dalam waktu dekat.

“Kami tidak menerima belasungkawa dari Kedutaan Besar AS. Kami tidak mengkhianati siapa pun, tetapi kami tidak bisa lagi mentolerir pengkhianatan,” katanya.

Soylu menegaskan, pihak berwenang Turki tahu dari mana serangan itu dikoordinasikan. Reaksi terhadap pesan ini akan sangat jelas. Ini akan terlihat dalam waktu dekat, dengan izin Allah,” katanya.

Militer AS terus mendukung pasukan Kurdi selama konflik di Suriah. Pada Juni, Erdogan mengumumkan peluncuran operasi anti-teroris lainnya yang bertujuan untuk menghancurkan formasi Partai Pekerja Kurdistan.

Ini adalah operasi kelima tentara Turki di Suriah sejak 2016. Departemen Luar Negeri AS mengkritik keputusan Ankara.

Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dilarang di Turki, masuk daftar organisasi teroris, menyangkal terlibat aksi bom Istanbul.

"Kami tidak ada hubungannya dengan insiden ini dan sudah diketahui publik kami tidak akan menargetkan warga sipil secara langsung atau menyetujui tindakan yang diarahkan pada warga sipil," kata PKK dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Kurdi Firat.

“Kami adalah gerakan yang mengobarkan perjuangan yang benar dan sah untuk kebebasan. Kami bertindak berdasarkan perspektif yang berupaya menciptakan masa depan yang sama, demokratis, bebas, dan setara dengan masyarakat Turki. Dari sudut pandang ini, kami tida menargetkan penduduk sipil di mana pun,” lanjut pernyataan itu.

Sebelumnya Komandan Umum Pasukan Demokratik Suriah, yang juga dianggap sebagai organisasi teror di Turki, juga menyatakan tidak terlibat dalam serangan teroris di Istanbul.

PKK terlibat perlawanan selama beberapa dekade dengan Ankara untuk kemerdekaan Kurdistan Turki di tenggara negara itu. Perang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Yusuf Erim, pakar kebijakan luar negeri Turki dan editor besar di lembaga penyiaran publik Turki TRT World, mengulas peristiwa Istanbul.

Menurutnya serangan itu menunjukkan betapa pentingnya perang melawan kontra-terorisme. Organisasi teror masih memiliki kemampuan untuk menimbulkan kerugian terhadap penduduk sipil di kota-kota besar.

“Temuan awal menunjukkan PKK bertanggung jawab atas serangan keji ini. Jenis serangan ini, yang sering terjadi 2 hingga 3 dekade yang lalu,” katanya.

Menurutnya ini menunjukkan keberhasilan transformasi strategi kontra-terorisme Turki, yang telah melakukan perlawanan dari tanah Turki hingga melintasi perbatasan Suriah.

Erim mencatat situasi sulit yang diciptakan oleh AS, sekutu Turki, yang juga mendukung Unit Pertahanan Rakyat (YPG), cabang PKK di Suriah.

Washington berdalih elemen itu menjadi alat utamanya untuk menduduki Suriah timur setelah ISIS dihancurkan.

“Sementara komentar Menteri Dalam Negeri Soylu mengenai AS telah disorot, yang lebih penting adalah dia hanya mengungkapkan apa yang dipikirkan banyak orang Turki,” kata Erim.

“Ankara selalu menyuarakan keprihatinannya mempersenjatai YPG akan mengakibatkan senjata ini digunakan untuk melawan Turki,” kata Erim.

“Kekhawatiran ini telah mempertahankan tempat di jiwa Turki. Oleh karena itu, ketika kita melihat serangan teroris yang dilakukan PKK di Istanbul, wajar jika sentimen negatif yang ditujukan pada hubungan AS-YPG muncul kembali di antara orang Turki,” jelasnya.

Analis keamanan dan politik yang berbasis di Ankara Dr Hasan Selim Ozertem mengatakan kepada Sputnik, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa di Turki telah lama menyalahkan AS atas masalah keamanan internal negara itu.

“Kadang-kadang mereka menggunakan konsep ‘dalang’ sebagai rujukan implisit dari ibu kota barat seperti Washington, atau lebih tepatnya menunjuk langsung ke AS atau Presiden Amerika,” jelasnya.

“Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan pejabat Partai AK menyalahkan AS karena mendukung terorisme dan mengirim berton-ton senjata dan bantuan logistic,” lanjut Ozertem.(Tribunjogja.com/Sputniknews/Aljazeera/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved