Dinkes Catat Ratusan Kasus DBD Terjadi Selama Januari-Oktober 2022 di Sleman

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mencatat sebanyak 262 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi selama Januari-Oktober 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Sleman, dr Yuli Khamidah, mengatakan secara rinci selama 2022 terdapat 80 kasus DBD pada Januari, 11 kasus DBD pada Februari, 13 kasus DBD pada Maret, 19 kasus DBD pada April, 41 kasus DBD pada Mei, 27 kasus DBD pada Mei 2022, 27 kasus DBD pada Juni, 26 kasus DBD pada Juli, 17 kasus DBD pada Agustus, 7 kasus pada September dan 21 kasus pada Oktober.

"Secara umum, DBD terbanyak terjadi di usia produktif dengan jumlah 136 kasus," ucapnya kepada Tribunjogja.com melalui pesan singkat, Senin (14/11/2022).

Sementara itu, kasus tertinggi terjadi di Kapanewon Prambanan.

Ia menambahkan, kasus Dema Berdarah Dengue itu terjadi kepada orang yang memiliki mobilitas tinggi.

Karena, kasus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti itu bisa didapatkan di mana saja.

Artinya kasus DBD bisa terjadi tidak hanya di rumah, tetapi bisa terjadi karena gigitan nyamuk Aedes aegypti di tempat kerja atau di luar domisili tempat tinggal masyarakat.

"Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap (peningkatan) angka kejadian DBD di musim pancaroba menuju musim penghujan, maka diimbau agar kita semua selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin," imbaunya. 

Ia pun mengimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Penerapan gaya hidup melalui gerakan masyarakat hidup sehat serta penerapan protokol kesehatan secara baik dan benar juga menjadi penting untuk dilakukan.

"Jagalah sehat kita sebelum datang sakit," pintanya. (*)