Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Tingkat Pengangguran Terbuka DIY Tahun 2022 Turun Tipis Jadi 4,06 Persen

Turunnya tingkat pengangguran di DIY dipengaruhi oleh aktivitas industri yang mulai bangkit pasca pandemi Covid-19.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tingkat pengangguran terbuka di DIY tahun 2022 turun tipis dibanding tahun 2021. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Aria Nugrahadi mengatakan berdasarkan data Sakernas pada Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka di DIY 4,06 persen.

Dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 turun 0,5 poin. 

"Berdasar data Sakernas agustus 2022 Tingkat Pengangguran Terbuka di DIY turun 0,5 point. Pada periode yang sama di 2021 : 4,56 turun menjadi 4,06 di tahun 2022," katanya, Rabu (09/11/2022). 

Baca juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan SMK Masih Tinggi, Pemda DIY Canangkan Program Aku Siap Makarti

Menurut dia, turunnya tingkat pengangguran di DIY dipengaruhi oleh aktivitas industri yang mulai bangkit pasca pandemi Covid-19.

Ia menyebut pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja di DIY merata hampir di semua sektor. 

"Untuk PHK sampai dengan saat ini belum ada laporan. Berharap kondisi tetap kondusif, walaupun mulai dirasakan berkurangnya permintaan khususnya industri yang berorientasi ekspor," terangnya. 

Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS ) DIY, Sugeng Arianto mengungkapkan ekonomi DIY tumbuh.

Perbaikan ekonomi ditandai oleh meningkatnya jumlah pekerja penuh di DIY.

Ia mencatat pekerja penuh di DIY hingga Agustus 2022 mencapai 1,50 juta orang. 

"Dibanding Agustus 2021, ada peningkatan 55,60 ribu orang," ungkapnya. 

Baca juga: Komisi A DPRD DIY Desak Penyusunan APBD dan Danais untuk Atasi Pengangguran dan Kemiskinan

Ia menambahkan lapangan perdagangan menjadi sektor tertinggi dalam menyerap tenaga kerja, sebanyak 444,74 ribu orang.

Disusul pertanian yang mampu menyerap 404,04ribu orang, dan industri pengolahan sebanyak 387,21 ribu tenaga kerja. 

"Kenaikan  persentase penyerapan tenaga kerja tertinggi adalah akomodasi dan makan minum, naik 1,61 persen dibanding Agustus 2021. Ini dipengaruhi oleh mulai normalnya mobilitas masyarakat, sehingga sektor pariwisata hingga kos-kosan juga marak," tambahnya. 

"Lapangan kerja lain yang meningkat adalah transportasi dan pergudangan, naik 1,31 persen. Kemudian jasa lainnya meningkat 0,75 persen," tutupnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved