Perang Rusia Ukraina

Rusia Tarik Pasukan dari Kherson, Bangun Pertahanan di Tepi Kiri Sungai Dnieper

Rusia membuat keputusan sulit, menarik pasukan dari sebagian wilayah Kherson, dan membangun pertahanan di tepi kiri Sungai Dnieper.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TASS
Militer Rusia memasuki Kota Kherson, setelah ofensif penting di wilayah yang dibatasi Sungai Dnieper, sungai besar yang jadi batas alam. 

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia menarik pasukan dari Sebagian wilayah Kherson ke tepi kiri Sungai Dnieper atau Dnipro.  

Komandan pasukan tempur Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin menyatakan situasi di zona operasi militer khusus Rusia tegang karena pasukan Ukraina berupaya menyerang posisi Rusia.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyetujui saran Surovikin, untuk menarik pasukan dari bagian-bagian wilayah Kherson Rusia ke tepi kiri Sungai Dnieper.

Keputusan itu dibuat saat Surovikin menyampaikan laporan kepada Shoigu tentang jalannya operasi militer khusus. Informasi ini dilansir Sputniknews, Rabu (9/11/2022) malam WIB.

Baca juga: Pasukan Ukraina Tembaki Bendungan di Kherson Pakai Roket Kiriman Amerika

Baca juga: Analisis Pakar : Kherson Jadi Penentu Pertempuran Rusia-Ukraina Jelang Musim Dingin

Jenderal Surovikin mengatakan kepada Shoigu pertahanan di sepanjang tepi kiri Sungai Dnepr akan menjadi pilihan paling rasional dalam situasi saat ini.

Dia memperingatkan jika rezim Kiev melanjutkan rencananya untuk menghancurkan pembangkit listrik tenaga air dan bendungan Kakhovskaya, itu dapat menyebabkan konsekuensi bencana.

Dia menekankan lagi serangan rudal Kiev ke bendungan di Kherson semakin gencar, dan pada 26 September, salah satu jalur pembuangan air terkena bom.

Menurutnya akan ada ancaman tambahan bagi penduduk sipil dan isolasi lengkap kelompok pasukannya di tepi kanan Dnieper.

“Dalam kondisi seperti ini, opsi yang paling rasional adalah membangun pertahanan di sepanjang garis tepi kiri sungai,” katanya.

Ia menambahkan pembuangan air secara intensif melalui bendungan pembangkit listrik tenaga air Kiev dan pembangkit listrik tenaga air di hilir, yang dimiliki Ukraina, yang telah dilakukan sejak 10 Oktober, juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan banjir di kedua tepi Sungai Dnieper.

Meski mengakui itu adalah keputusan yang sulit untuk dibuat, sang jenderal menekankan tindakan itu akan membantu menyelamatkan nyawa prajurit Rusia.

“Kami akan menyelamatkan, yang paling penting, nyawa prajurit kami dan, secara umum, kemampuan tempur kelompok pasukan, yang sia-sia untuk disimpan di tepi kanan di area terbatas,” katanya.

“Selain itu, sebagian kekuatan dan sarana akan dibebaskan, yang akan digunakan untuk operasi aktif, termasuk ofensif ke arah lain di zona operasi," imbuh Surovikin.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menekankan kehidupan prajurit Rusia akan selalu menjadi prioritas utama.

Baca juga: Perang Besar Ukraina-Rusia di Kherson Akan Pecah Dalam Beberapa Hari Mendatang

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Akui Kedaulatan Kherson dan Zaporozhye

"Kita harus memperhitungkan ancaman terhadap penduduk sipil juga. Pastikan semua orang di antara penduduk sipil yang ingin pergi dapat melakukannya," kata Shoigu kepada Surovikin.

Sementara sang jenderal mengatakan situasi di zona operasi militer khusus secara umum telah stabil, pasukan Ukraina tidak meninggalkan upaya untuk menyerang posisi Rusia.

Namun, pasukan Rusia berhasil menangkis serangan Ukraina ke arah Krasny Liman dan Kupyansk.

Surovikin menambahkan bahwa upaya ofensif oleh pasukan Ukraina di Kherson tadi malam juga berhasil digagalkan.

Pihak Ukraina menderita kerugian yang signifikan, tegasnya, setelah kehilangan 9,5 ribu orang, baik tewas maupun terluka, ke arah Kherson sejak Agustus.

Lebih dari 115.000 orang telah dipindahkan dari zona perang di Kherson, tepi kanan sungai, ke tepi kiri.

Otoritas wilayah Kherson telah mempertimbangkan kemungkinan pasukan Rusia meninggalkan kota Kherson.

Kota Kherson terletak di tepi barat Sungai Dnieper, yang menghadapkannya pada potensi serangan Ukraina.

Sementara sisi timur – juga dikenal sebagai tepi kiri – lebih dapat dipertahankan, dengan sungai menjadi penghalang alam raksasa.

Mendiang Wakil Kepala Administrasi Militer-Sipil Kherson Kirill Stremousov mengatakan pada awal November pasukan Rusia kemungkinan akan pindah ke tepi kiri.

Dia juga berulang kali mendesak semua orang yang belum meninggalkan daerah untuk melakukannya sesegera mungkin.

"Saya selalu bersama orang-orang, saya mengerti orang harus menjadi dasar (dari segalanya), karena saya sendiri adalah seorang Khersonite," kata Stremousov, yang meninggal dalam kecelakaan di jalan pada 9 November.

Bulan lalu, Jenderal Surovikin menggambarkan situasi di sekitar Kherson sebagai "tegang" dan memperingatkan militer mungkin terpaksa membuat keputusan sulit.

Selama beberapa minggu terakhir, pasukan Ukraina telah berulang kali mencoba menyerang Kherson, tetapi upaya itu dipatahkan.

Pada Selasa, pasukan Ukraina, bersama dengan tentara bayaran asing, melakukan upaya lain untuk melancarkan serangan terhadap posisi Rusia di wilayah Kherson.

Serangan itu masih bisa ditangkis, dengan pihak Ukraina terpaksa mundur setelah menderita kerugian signifikan.(Tribunjogja.com/Sputniknews/xna)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved