Berita Jogja Hari Ini
Mulai Dikosongkan, Pemkot Yogya Rehabilitasi Deretan Gedung Sekolah Tak Layak Pakai
Pemkot Yogyakarta memperketat pengawasan terhadap bangunan sekolah jenjang SMP dan SD, di tengah ancaman cuaca ekstrem
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta memperketat pengawasan terhadap bangunan sekolah jenjang SMP dan SD, di tengah ancaman cuaca ekstrem.
Kejadian atap ruang kelas yang roboh di Gunungkidul , hingga mengakibatkan seorang siswa meninggal dunia, harus dijadikan pelajaran supaya tak terulang kembali.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta , Budi Santosa Asrori, menyampaikan, saat ini proses pemantauan kondisi gedung sekolah masih terus berlangsung.
Selain mengerahkan petugas ke lapangan, pemantauan tersebut juga dilaksanakan masing-masing sekolah secara rutin dan intensif.
Baca juga: Buntut Atap SD Ambruk, Bupati Gunungkidul Minta Seluruh Bangunan Sekolah Dicek
"Sehingga, kalau ada hal-hal yang harus direhab, itu bisa dideteksi sejak dini. Sekolah juga menjabarkan kondisi sarprasnya. Jadi, diinput ke dalam data pokok pendidikan, agar terpantau, misalnya ada kerusakan berat, atau sedang," tegas Budi, Rabu (9/11/2022).
Alhasil, pihaknya melibatkan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta untuk upaya asesmen di masing-masing sekolah, terkait deteksi gedung yang membutuhkan renovasi.
Ia pun tak menampik, sejauh ini, terdapat beberapa bangunan, yang mulai direhabilitasi.
"Ada SD yang tidak layak digunakan, jadi sekarang sudah dikosongkan dan direhabilitasi. Itu sudah jalan, dan mudah-mudahan Desember ini selesai. Ada yang rehabilitasi ringan, sedang dan total," katanya.
Baca juga: 6 Bangunan SD dan SMP di Kulon Progo Berpotensi Rawan Ambruk, Mayoritas Bagian Atap
Dijelaskannya, beberapa SD yang mulai direhabilitasi tersebut, antara lain, SDN Keputran 1, kemudian SDN Golo dan SDN Pakel.
Kadisdikpora mengatakan, ketiga fasilitas pendidikan itu memang mengalami kerusakan yang cukup berat, sehingga rehabilitasi sepenuhnya berada dalam penanganan personal DPUPKP.
"SDN Keputran 1, SDN Golo, dan SDN Pakel, itu kan direnovasi total. Jadi, ditangani DPUPK. Semoga saja Desember bisa selesai. Tapi, kalau rehabilitasi cuma kecil-kecil, tambal sulam, ya, bisa dikerjakan sendiri sama masing-masing sekolah," urainya. ( Tribunjogja.com )