Kisah Inspiratif

Kisah ABC Wooden Toys Asal Kota Yogyakarta dari Wadah Lulusan SLB hingga Berkibar di Level Nasional

Atas dasar kemanusiaan dan kepekaan, ABC (Anak Bangsa Cerdas) Wooden Toys pun lahir pada kisaran 2003 dan terbukti mampu bersaing di era yang makin

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Rita Indriana bersama deretan mainan yang diproduksinya melalui pabrik rumahan di Kota Yogya, ABC Wooden Toys. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sama sekali tidak terbesit di benaknya, diawali dari kisaran 19 tahun lalu, seorang perempuan asal Kota Yogyakarta, Rita Indriana, bakal menuai kesuksesan besar di masa kini.

Kesuksesan itu diraih, setelah ia memberanikan diri membangun usaha yang bergerak di bidang mainan anak-anak.

Saat itu, mencari untung bukan jadi motivasi utama, karena bisnis tersebut digagas untuk memberi wadah berkarya bagi para penyandang disabilitas.

Atas dasar kemanusiaan dan kepekaan, ABC (Anak Bangsa Cerdas) Wooden Toys pun lahir pada kisaran 2003 dan terbukti mampu bersaing di era yang makin modern ini.

Baca juga: Polda DIY Periksa Penyidik Polsek Kotagede yang Diduga Merusak Alat Bukti Kasus Klitih

Rita pun mengisahkan, motivasi itu dilatarbelakangi oleh kiprah suaminya yang menjadi guru di salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB).

Menurutnya, di Yogyakarta, yang menyandang status sebagai Kota Pelajar, hingga Kota Layak Anak, masih banyak pemuda disabilitas yang kurang mendapatkan perhatian.

"Saya dan suami melihat sendiri di lapangan, upah dan perlakuan ke mereka kok berbeda, ya. Ada yang nggak kerja, ada juga yang ecek-ecek (mengamen) di perempatan," katanya, Rabu (9/11/22).

Akhirnya, Rita pun memutuskan untuk merekrut para penyandang disabilitas di usaha yang baru dirintisnya tersebut.

ABC Wooden Toys sendiri bukan mainan anak sembarangan, lantaran produk-produk yang dihasilkan lebih mengarah ke edukasi, yang diyakininya dapat merangsang kecerdasan dan kreativitas.

Dirintis dari puzzle ketangkasan untuk anak-anak, kini ABC Wooden Toys sudah memproduksi 300-an produk dengan beragam jenis, seiring banyaknya request dari para konsumennya.

Karena itu, ia harus menambah jumlah karyawan, sekaligus menggandeng deretan UKM secara freelance di sekitar pabrik rumahannya.

Pada masa awal berdiri, ia memberdayakan lima orang karyawan, yang tiga di antaranya merupakan lulusan SLB-B (penyandang tuna rungu) dan C (tunagrahita).

Mereka diberi tanggung jawab memproduksi berbagai mainan edukasi anak berbahan dasar kayu.

Hasilnya, ia tak bisa menyembunyikan kekaguman.

"Istimewanya mereka ini, mereka tidak mudah bosan saat mengerjakan sesuatu berulang kali. Jadi, jelas lebih happy saat mengerjakannya. Sehingga, hasil produksinya pun luar biasa, ya," tandasnya.

Bak sekali mendayung dua pulau terlampaui, Rita akhirnya sanggup membesarkan ABC Wooden Toys, sekaligus memberikan ruang berkarya bagi difabel.

Di samping keuletan dalam memanfaatkan celah-celah marketing di pusat Kota Yogyakarta, ia pun tidak gagap pada perkembangan teknologi.

Ya, ABC Woodentoys pun mulai membuka toko di marketplace sejak 2016 silam.

Ia mencoba memanfaatkan berbagai fitur, layaknya Push Produk secara rutin, ambil bagian dalam program tanggal kembar, hingga memberikan voucher cashback yang sangat menggiurkan bagi para pelanggannya.

"Jadi, waktu itu ada anak magang bilang, bisa loh jualan online. Dan, wah, ternyata benar. Nggak cuma buat mejeng produk saja, loh, ternyata teknologi bisa jadi saluran baru buat jualan," kisah warga Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogya itu.

Perempuan 52 tahun tersebut sontak terkejut dan bahagia, setelah mengetahui produknya bisa dipasarkan tidak hanya di wilayah Yogyakarta semata, namun hingga ke seluruh Indonesia.

Menurutnya, peranan teknologi informasi di era yang menuntut serba praktis ini, sangat membantu para pelaku usaha kecil menengah.

Baca juga: Cerita Pebalap BMX Aditya Putra Pratama Dikenalkan Sepeda Oleh Sang Ayah Hingga Juara Internasional

"Shopee membantu kami membangun jaringan dan memberikan kesempatan bagi kami untuk bertumbuh, sekaligus memberdayakan teman-teman disabilitas. Sehingga, mereka bisa mendapatkan penghidupan yang layak dan sejahtera," ucap Rita.

Saat ini, ABC Woodentoys memberdayakan 10 anak muda penyandang disabilitas sebagai karyawan yang dipasrahi tugas di sektor produksi.

Ke depannya, Rita berharap, usahanya tersebut bisa semakin berkibar, serta menjadi shelter workshop mandiri bagi para alumnus SLB dari seantero Indonesia.

"Sekarang penjualan kami bisa mencapai 60 pesanan dalam satu bulan. Karena itu, semua karyawan rutin kami berikan pelatihan, sekaligus asuransi kesehatan dan ketenagakerjaan. Ini penting untuk kesejahteraan dan masa depannya," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved