Cerita Pebalap BMX Aditya Putra Pratama Dikenalkan Sepeda Oleh Sang Ayah Hingga Juara Internasional

Pebalap sepeda BMX DI Yogyakarta, Aditya Putra Pratama peraih medali emas Malaysia BMX International Race 2019 class men usia 15-16 tahun memulai

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Taufiq Syarifudin
Pebalap BMX, Aditya Putra Pratama (kanan) saat bersama ibunya, Yanti Kusuma Ningrum di anugerah penghargaan Gubernur DIY, di GOR Among Raga, Selasa (8/11/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pebalap sepeda BMX DI Yogyakarta, Aditya Putra Pratama peraih medali emas Malaysia BMX International Race 2019 class men usia 15-16 tahun memulai karirnya karena sang ayah.

Waktu itu, atlet yang dipanggil Adit itu masih ingat betul saat duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD) diajak bermain sepeda BMX oleh sang ayah, Suyanto.

Adit mengaku gembira saat pertama kali dikenalkan olahraga sepeda BMX. Ia benar-benar didukung ayahnya untuk mengasah kemampuannya di olahraga ini.

"Ayah itu sebetulnya penghobi olahraga sepeda. Selain BMX, dia juga ke downhill. Dulu saya iseng diajak ayah buat nunggang sepeda, dan memang menyenangkan," kata Adit kepada Tribun Jogja, Rabu (9/11/2022).

Semangat atlet asli kelahiran Sleman itu terus bertambah seiring dirinya mengikuti sejumlah kejuaraan. Untuk kali pertama ikut, Adit meraih hasil yang cukup memuaskan, ia sukses mengamankan podium dua.

Sejak saat itu Adit terus menempa diri untuk mengasah kemampuan bersepeda BMX. Hingga memiliki cita-cita bisa membawa nama Indonesia di ajang internasional.

"Waktu itu saya ikut kejuaraan dan menang juara dua, dan sampai sekarang saya senang bisa latihan BMX," jelasnya.

Baca juga: Pemkot Magelang Kukuhkan Pengurus Takmir Masjid Agung Periode 2022-2025

Sempat Coba Sepak Bola

Sebagai atlet yang masih pelajar, Adit pernah mencoba segala macam olahraga, terutama sepak bola dan futsal. Ia cukup menggemari keduanya karena banyak teman-temannya yang bermain.

Namun hati Adit berkata lain, ia tetap teguh dengan olahraga balap sepeda yang iseng dikenalkan ayahnya itu. Adit juga merasa jika dirinya lebih sreg dengan balap sepeda ketimbang olahraga lain.

"Dulu sempat coba-coba olahraga lain, sepak bola sama futsal. Tapi ternyata feelnya tidak dapat di sana. Akhirnya ya sudah saya di balap sepeda saja," katanya.

Bagi atlet 19 tahun ini, balap sepeda BMX banyak tantangannya. Hal itu yang memacu Adit untuk terus menggeluti BMX. Memacu sepeda di sirkuit adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan banyak kata olehnya.

"Rintangan di sirkuit ketika saya balap itu sangat sulit. Mirip motorcross, itu yang membuat saya terus di olahraga ini. Saya ingin sekali bisa ikut kejuaraan yang lebih tinggi, bisa bawa nama Indonesia juga," bebernya.

Demi mewujudkan cita-citanya, Adit dengan konsisten balapan di BMX. Ia tidak beralih ke sepeda gunung maupun road race.

Terima Penghargaan Gubernur DIY

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved