Puluhan Honorer K2 Datangi Pemkab Klaten, Menang di MA sejak 2017 Tapi Belum Diangkat jadi CPNS

Per bulan, kata dia dirinya mendapat gaji Rp 250 ribu dan untuk menambah pemasukan ia juga berjualan tanaman hias di rumahnya.

"Harapan saya cuma satu agar SK ini segera diterbitkan. Mohon bapak presiden membantu," ucapnya.

Tenaga honor lainnya, Miyanta mengajar di SDN 1 Jotangan juga berharap SK CPNS segera diterbitkan dan putusan MA yang sudah diputus segera dilaksanakan.

"Kasihan teman-teman sudah ada yang mau usia 50 tahun dan PNS ini kan ada masa kerjanya. Saya harap ini didengar pusat untuk mengeluarkan SK kami," harapnya.

Sementara itu, Plt Kepala BKPSDM Klaten, Slamet menyebut jika pihaknya akan kembali menindaklanjuti hasil pertemuan dengan tenaga honorer K2 yang lulus CPNS tahun 2013 itu.

"Kami akan tindaklanjuti ke Kementerian PAN-RB. Setiap tahun kami selalu menanyakan ke kementerian tapi belum ada balasan. Terakhir kami ke sana September 2022 ini tapi hingga kini belum ada perkembangan, kami masih menunggu," ucapnya.

Ia menceritakan, tenaga honorer K-2 yang lulus CPNS tahun 2013 itu beberapa ada yang sudah meninggal dunia, lulus PPPK, jadi perangkat desa dan saat ini tinggal 121 tenaga honorer yang masih memperjuangkan haknya.

Pemkab, kata dia, selalu berupaya agar para tenaga honorer itu mendapatkan haknya.

"Ibu bupati sudah perintahkan untuk berkoordinasi dengan kementerian dan kita setiap tahun sejak 2018 sampai September 2022 selalu berkirim surat, tapi ya masih menunggu," imbuhnya.(*)