Perang Rusia Ukraina

Penasihat Keamanan Presiden Joe Biden Hubungi Asisten Presiden Vladimir Putin

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berkomunikasi dengan asisten kebijakan luar negeri Presiden Putin dan Kepala Dewan Keamanan Rusia.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP
Mantan Presiden AS Bill Clinton berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui tautan video dari Ukraina selama Pertemuan Clinton Global Initiative (CGI) 2022 pada 20 September 2022 di New York City 

Serhiy Nikiforov, juru bicara Zelensky, tidak menanggapi permintaan komentar dari The Post.

Survei di AS Dukungan Perang Turun

Di AS, jajak pendapat menunjukkan dukungan untuk terus membiayai militer Ukraina pada tingkat saat ini terkikis tajam.

Gedung Putih mungkin menghadapi perlawanan setelah pemilihan paruh waktu Selasa karena berusaha untuk melanjutkan program bantuan keamanan ke Ukraina yang jumlahnya terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin.

Dalam perjalanan ke Kyiv pada Jumat (4/11/2022), penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS mendukung perdamaian yang adil dan abadi untuk Ukraina.

Washington memastikan dukungan AS akan terus berlanjut terlepas dari politik dalam negeri.

“Kami sepenuhnya bermaksud untuk memastikan sumber daya ada di sana seperlunya dan kami akan mendapatkan suara dari kedua sisi untuk mewujudkannya,” katanya saat briefing.

Semangat untuk mencari resolusi perang meningkat ketika pasukan Ukraina merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.

Pasukan Kiev dilaporkan semakin dekat ke daerah-daerah yang dikontrol pasukan Putin, termasuk kea rah Krimea.

Krimea dikontrol Rusia pada 2014. Kota-kota di sepanjang Laut Azov yang sekarang dikuasai Rusia memberinya "jembatan darat" ke semenanjung Ukraina.

Zelensky telah bersumpah untuk memperjuangkan setiap inci wilayah Ukraina.

Diplomat veteran Alexander Vershbow, yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Rusia dan Wakil Sekjen NATO, mengatakan AS tidak dapat sepenuhnya “agnostik” tentang bagaimana dan kapan perang berakhir.

Ini mengingat kepentingan AS dalam memastikan keamanan dan Eropa Eropa. menghalangi agresi Kremlin lebih lanjut di luar perbatasan Rusia.

“Jika kondisinya menjadi lebih menguntungkan untuk negosiasi, saya tidak berpikir pemerintah akan pasif,” kata Vershbow.

“Tetapi pada akhirnya Ukraina yang melakukan pertempuran, jadi kita harus berhati-hati untuk tidak menebak-nebak mereka,” lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved