Kerumunan Maut di Itaewon

Telepon Darurat Sudah Muncul Empat Jam Sebelum Tragedi Itaewon, tapi Jumlah Polisi Tak Memadai

Panggilan darurat ke pihak kepolisian di Itaewon sudah muncul empat jam sebelum kejadian, tapi jumlah personil polisi tidak memadai di hari Sabtu

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
JUNG YEON-JE / AFP
Paramedis sedang mengevakuasi korban di distrik malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Ratusan orang diduga mengalami kesulitan bernafas setelah ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan Itaewon kota untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. 

TRIBUNJOGJA.COM - Tidak pernah terbayangkan oleh pihak kepolisian jika telepon darurat tentang ruwetnya kerumunan orang di Itaewon, Seoul pada Sabtu (29/10/2022) justru menjadi pengingat tragedi insiden massa terburuk yang pernah terjadi.

Terungkap, panggilan pertama ke polisi dari Itaewon sudah muncul pada pukul 18:34 Korean Standard Time (KST), kurang lebih empat jam sebelum kecelakaan maut terjadi.

Penelepon ke nomor darurat 112 Korea Selatan mengatakan bahwa mereka berada di jalan utama menuju Itaewon dan sebuah gang di sebelah Hotel Hamilton menjadi sangat ramai.

"Lorong itu sangat berbahaya sekarang orang-orang naik dan turun, jadi orang tidak bisa turun, tetapi orang-orang terus naik, itu akan hancur. Saya hampir tidak berhasil keluar tetapi terlalu ramai. Saya pikir Anda harus mengendalikannya," kata si penelepon.

Petugas polisi bertanya apakah si penelepon berarti bahwa orang-orang tidak mengalir dengan baik, bahwa "mereka terlindas dan jatuh, dan kemudian akan ada kecelakaan besar?"

Ya, penelepon menjawab "ini sangat mengerikan sekarang”, mengutip BBC.

Telepon itu ternyata menjadi penanda pertama, dari setidaknya 10 panggilan ke polisi di ibu kota Seoul selama tiga jam berikutnya pada hari Sabtu.

Baca juga: Korban Meninggal Tragedi Itaewon Jadi 156, Terungkap Isi Laporan Warga di TKP via Telepon Darurat

Meski ada kerumunan, banyak warga setempat yang menyaksikan, kehadiran polisi sama sekali tidak memadai.

"Orang-orang berjatuhan di jalanan, sepertinya akan terjadi kecelakaan, kelihatannya sangat berbahaya," kata penelepon lain pada pukul 20:33 KST, menurut transkrip polisi, mengutip Reuters.

Panggilan terakhir datang pada pukul 22:11 KST, beberapa menit sebelum orang-orang yang memadati satu gang yang sangat sempit dan miring mulai saling berjatuhan pukul 22:30 KST.

"(Orang-orang) akan mati di sini. Ini kacau," transkrip panggilan itu mengatakan, mencatat bahwa jeritan terdengar melalui telepon.

Polisi pergi ke tempat kejadian untuk empat dari 11 panggilan, kata seorang pejabat polisi kepada wartawan.

Tidak segera jelas mengapa mereka tidak mengerahkan petugas pada panggilan lain atau tindakan keamanan apa yang mereka ambil setelah tiba.

"Semuanya sedang diperiksa sekarang, jadi sulit bagi saya untuk menjawab saat ini," kata seorang pejabat Badan Kepolisian Nasional ketika ditanya oleh Reuters tentang menanggapi empat panggilan telepon.

Seorang wanita membuat persembahan, sebagai penghormatan kepada mereka yang tewas dalam peristiwa Halloween pada 29 Oktober, di sebuah peringatan darurat di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Lebih dari 150 orang tewas dalam sebuah berdesak-desakan di acara Halloween di pusat kota Seoul, kata para pejabat pada 30 Oktober, dengan presiden Korea Selatan bersumpah akan melakukan penyelidikan penuh terhadap salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di negara itu.
Seorang wanita membuat persembahan, sebagai penghormatan kepada mereka yang tewas dalam peristiwa Halloween pada 29 Oktober, di sebuah peringatan darurat di luar stasiun kereta bawah tanah Itaewon di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Lebih dari 150 orang tewas dalam sebuah berdesak-desakan di acara Halloween di pusat kota Seoul, kata para pejabat pada 30 Oktober, dengan presiden Korea Selatan bersumpah akan melakukan penyelidikan penuh terhadap salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di negara itu. (AFP/ANTHONY WALLACE)

Pejabat itu tidak merinci isi transkrip tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved