KONI DIY Teken Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Kerja sama sempat diawali dengan memberikan perlindungan dan jaminan kepada sejumlah 3.801 atlet Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI DIY Tahun 2022

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. KONI DIY
Ketum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto (kedua kanan) bersama tim BPJS menyerahkan santunan kepada perwakilan basket Kota Yogyakarta, di kantor KONI DIY, Rabu (2/11/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DI Yogyakarta resmi meneken kerjasama Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pelaku Olahraga di DIY, Rabu (2/11/2022).

Langkah ini sekaligus bentuk tindak lanjut dari Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pelaku Olahraga, yang dicanangkan KONI Pusat dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Nomor : MoU/22/09/2022 dan Nomor : 996/UMM-MoU/IX/2022.

"Ini menjadi alternatif terbaik bagi kami untuk memberikan perlindungan yang lebih memadai kepada para atlet dan pelatih. Karena pengalaman saat mereka berlatih dan bertanding, ada beberapa yang mengalami cedera sehingga dengan adanya cover dari BPJS Ketenagakerjaan tentu para atlet bisa berlatih dengan maksimal, tidak takut cedera dan lainnya sehingga performa menjadi lebih baik lagi," ujar Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto.

Sebelum ini, kerja sama sempat diawali dengan memberikan perlindungan dan jaminan kepada sejumlah 3.801 atlet Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XVI DIY Tahun 2022 lalu.

Dari jumlah 3.801 atlet tersebut , sebanyak 39 atlet yang mendapatkan klaim cedera atau jaminan kecelakaan kerja (jkk), dengan total santunan mencapai Rp235.893.183 juta.

Dengan kerja sama lanjutan ini, harapannya dapat memberikan jaminan bagi pelaku olahraga, baik atlet maupun pelatih DIY yang sedang latihan dan bertanding untuk persiapan program pembinaan olahraga prestasi.

Dalam hal ini jaminan itu dapat melindungi saat mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Pra-PON dan pelaksanaan Pra-PON Tahun 2023, serta Puslatda Pekan Olahraga Nasional (PON) dan pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

"Kalau kemarin kita mulai kerja sama pada saat pelaksanaan PORDA saja, dan ke depan KONI DIY dengan scoop seluruh DIY akan kerja sama lebih luas lagi, dalam rangka persiapan menuju ke Pra-PON. Puslatda kita juga kerja sama lagi dengan BPJS Ketenagakerjaan, apalagi nanti saat berangkat Pra-PON dan utamanya PON Tahun 2024," ujarnya.

Saat ini KONI DIY baru mendaftarkan 74 atlet dalam program Puslatda Pra-PON. Mulai Januari 2023, akan mengalokasikan sejumlah 175 atlet untuk persiapan Puslatda Pra-PON. 

Sedangkan pada tahun 2024 saat mendekati penyelenggaraan PON, pihaknya akan mengalokasikan sebanyak 250 atlet untuk program Puslatda PON.

Disinggung perihal risiko cedera yang dialami atlet, menurutnya banyak terjadi pada cabang olahraga (cabor) yang sering terjadi kontak fisik, bersinggungan dengan kondisi alam.

Sehingga cabor yang menggunakan kendaraan atau peralatan berat.

Misalnya rugbi, bola basket, balap sepeda, bela diri, bermotor, hingga aerosports macam terjun payung, terbang layang, dan gantolle.

Sementara itu, Asisten Deputi (Asdep) Wilayah Bidang Pengawasan, Pemeriksaan dan Manajemen Risiko Jawa Tengah dan DIY BPJS Ketenagakerjaan Tsulfulah Saifullah Putra menyampaikan kerja sama tersebut menjadi bentuk kehadiran negara dalam memberikan perlindungan secara universal kepada seluruh bangsa Indonesia.

Khususnya pekerja yang dalam konteks ini atlet, melalui program jkk dan jaminan kematian.

Hal ini mengingat bahwa olahraga menjadi salah satu bidang yang memiliki risiko tinggi.

Kecelakaan itu bisa terjadi saat latihan maupun pertandingan.

Pihaknya berharap dengan adanya jaminan perlindungan ini dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada atlet selama berlatih dan bertanding, sehingga kemudian bisa mencapai prestasi terbaik.

"Dengan kerja sama yang sudah ditandatangani dan komitmen dari KONI DIY, mulai dari PORDA sudah terlindungi ada 3.801 atlet yang dilindungi, ada 39 atlet yang cedera dalam proses pertandingan dan itu sudah kita kaver semua. Terkait dengan risiko karena memang negara harus hadir di situ untuk memberikan perlindungan. Terima kasih atas kerja sama dan support dari KONI DIY, mudah-mudahan bisa masuk untuk kerja sama lebih lanjut persiapan Pra-PON dan PON, tidak hanya jkk dan jaminan kematian, namun juga jaminan hari tua," beber Tsulfulah.    

Adapun kegiatan di atas dilakukan secara bersamaan dengan penandatanganan PKS antara KONI Pusat dan BPJS Ketenagakerjaan, serta serentak dengan KONI Provinsi se-Indonesia hingga KONI Kabupaten/Kota yang ada di masing-masing provinsi. 

Termasuk di dalamnya KONI Kota Yogyakarta, KONI Kabupaten Kulon Progo, KONI Kabupaten Bantul, KONI Kabupaten Gunungkidul, dan KONI Kabupaten Sleman yang ada di DIY, berikut dengan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pratama C dan D.

Turut hadir pula perwakilan atlet bola basket, rugbi, dan tarung derajat asal DIY yang secara simbolis menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved