Jalan Yogya Wonosari Ambles
Daftar Jalur Alternatif ke Gunungkidul Pasca-amblesnya Jalan Utama Yogya-Wonosari
masih ada sejumlah jalur alternatif yang bisa dilalu bagi warga yang hendak pergi ke Gunungkidul.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebagian ruas Jalan Jogja Wonosari atau tepatnya di Pedukuhan Plesedan, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, longsor atau amblas, Sabtu (29/10/2022) malam.
Jalan penghubung utama Kabupaten Gunungkidul dengan Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta ambles hingga separo badan jalan.
Akibatnya, arus lalu lintas baik dari arah Yogya maupun dari Wonosari diberlakukan buka tutup.
Kondisi itu memicu antrean panjang kendaraan dari dua arah.
“Peristiwa longsor ini membuat arus lalu lintas dari Yogyakarta tersendat. Petugas pun harus melakukan rekayasa buka tutup jalur untuk mengurai kepadatan arus,” kata Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, Senin (31/10/2022).
Bagi warga yang hendak menuju ke Gunungkidul, petugas kepolisian merekomendasikan sejumlah jalan alternatif agar terhindar dari kemacetan akibat longsornya jalan utama Yogya-Wonosari tersebut.
Untuk kendaraan dengan muatan lebih dari 30 ton, kepolisian merekomendasikan untuk melewati jalurCawas-Sambeng-Ngawen-Karangmojo, Wonosari.
“Jalur alternatif bisa melewati jalur Sambeng-Cawas melewati Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Jalur ini direkomendasikan untuk kendaraan dengan muatan lebih dari 30 ton,” terangnya.
Sementara itu jalur alternatif lain bagi kendaraan bermotor dapat melewati jalur Getas (Playen) – Dlingo dan Jalur Panggang -Siluk.
Dua jalur tersebut tembus di wilayah Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.
Dua jalur alternatif ini diperuntukkan bagi kendaraan roda dua dan empat jenis mobil pribadi.
“Sementara itu bus pariwisata dan truk muatan di bawah 30 ton tetap diarahkan melewati jalur utama Yogya-Wonosari. Nantinya masih akan diterapkan sistem buka-tutup,” tambanya.
Selain itu, juga masih ada sejumlah jalur alternatif yang bisa dilalu bagi warga yang hendak pergi ke Gunungkidul.
Baca juga: Longsor di Jalan Jogja-Wonosari Piyungan Bantul, Ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan
Berikut ini Tribunjogja.com rangkumkan jalur alternatif ke wilayah Gunungkidul:
1. Jalur Surogedug
Jalur alternatif pertama yang bisa dilalui adalah Jalur Surogedug Sleman-Gunung Api Purba Nglanggeran-Wonosari
Bagi pengendara yang ingin melewati jalur ini, bisa melalui jalur utama Piyungan-Prambanan.
Setelah sampai di Pasar Surogedug, ada jalan masuk ke kanan( dari arah Piyungan) atau ke kiri (dari arah Prambanan).
Jalur alternatif Surogedug-Gunung Api Purba Nglanggeran ini berupa aspal namun kondisinya sempit dan jalannya menanjak.
Jalur ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan kecil. Bus tidak disarankan melalui jalur ini.
2. Jalur Petir-Ngoro-oro
Jalur alternatif kedua yang bisa dilalui adalah Piyungan-Petir-Oro-oro-Nglanggeran-Sambi-Gading-Wonosari.
Jalur ini berada di jalan utama Piyungan-Prambanan, sekitar 2 kilometer dari simpang tiga Piyungan.
Namun jalur ini cukup ekstrem karena ada tanjakan yang cukup tinggi.
Pengendaran diimbau untuk hati-hati jika melalui jalur ini.
3. Bantul-Cinomati-Dlingo-Playen-Wonosari
Jalur ini dapat dilalui wilayah Segoroyoso, Pleret Bantul.
Jalur ini cukup ekstrem karena menanjak.
Kendaraan yang harus benar-benar dalam kondisi prima jika ingin melewati jalur ini.
4. Imogiri-Mangunan-Dlingo-Playen-Wonosari
Jalur ini melalui jalan utama Yogya-Imogiri lalu naik ke kawasan wisata Mangunan hingga tembus ke Pasar Playen-Gunungkidul.
Pengendara diimbau berhati-hati jika ingin melintasi jalur ini karena jalannya sempit, banyak tikungan, turunan tajam dan tanjakan ekstrem.
5. Parangtritis-Purwosari-JJLS-Saptosari -Paliyan-Wonosari
Jalur alternatif ini berada di sisi selatan perbatasan Bantul dan Gunungkidul.
Jalurnya sudah cukup memadai namun menanjak.
Pengendara diimbau untuk berhati-hati jika hendak melewati jalur ini.
6. Siluk-Pangang-Saptosari- Paliyan- Playen-Wonosari.
Kemudian jalur alternatif lainnya yang bisa dilalui jika ingin ke Gunungkidul adalah Siluk, Panggang-Saptosari-Playen-Wonosari. (*)