Bupati Bantul Abdul Halim Muslih
Bupati Abdul Halim Sebut Sensus Pertanian Bisa Jadi Dasar Kebijakan Pembangunan Sektor Pertanian
BPS DIY melaksanakan Sensus Pertanian 2023. Sensus pertanian yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini untuk memotret kondisi pertanian saat ini.
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY melaksanakan Sensus Pertanian 2023. Sensus pertanian yang dilaksanakan setiap 10 tahun ini untuk memotret kondisi pertanian saat ini.
Baca juga: Bupati Halim Minta Petani Jangan Jual Semua Hasil Panen, Simpan Sebagian di Lumbung Pangan
Baca juga: Bupati Halim: Petani Bantul Harus Mau Belajar Teknologi Baru
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan, bahwa Kabupaten Bantul telah menjadikan pertanian sebagai satu sektor unggulan dalam pembangunan, lantaran kontribusinya yang besar terhadap PDRB Bantul.
Selain itu, sebut Bupati Abdul Halim, alasannya jumlah penduduk Bantul yang besar dan mata pencaharian mereka bergantung pada sektor pertanian.
“Saya berharap, sensus ini dapat memberikan gambaran dan kerangka model yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam pembangunan sektor pertanian,” ucap Abdul Halim Muslih, saat Sosialisasikan Sensus Pertanian 2023, Pemetaan Pertanian Indonesia untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani di Kampung Mataraman, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Selasa (25/10/2022).
Abdul Halim juga menyatakan, sektor pertanian telah membuktikan kemampuannya dalam menghadapi berbagai guncangan ekonomi, misalnya ketika masa pandemi Covid-19. “Terbukti, sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor ekonomi yang tumbuh positif, ketika masa pandemi lalu. Sedang sektor ekonomi lainnya tumbuh negatif,” tandas Halim.
Sementara Kepala BPS DIY, Sugeng Arianto mengatakan, pelaksaan Sensus Pertanian 2023 mencakup seluruh rumah tangga dan peternakan. Tak hanya pertanian, tetapi juga subsektor tanaman pangan hortikultura, perikanan, kehutanan.
“Jadi, semua sub-sektor tercakup dalam sensus pertanian ini. Sejak krisis 1998, pertanian telah berkali-kali membuktikan sebagai sektor pertanian selalu menjadi penyelamat. Meski pertumbuhannya tidak spektakuler, selalu konstan ketika yang lain mengalami kontraksi, sektor pertanian selalu bertahan atau tetap positif,” ujarnya.
“Jadi, pertanian menjadi sektor penyerap tenaga kerja yang dominan, output ekonominya di sektor DIY nomor tiga setelah industri dan perdagangan, tapi tetap dominan. Apapun yang terjadi, sektor pertanian selalu memberikan kontribusi positif,” lanjut Arianto. (ayu)