Hari Sumpah Pemuda 2022
LINK DOWNLOAD Logo Resmi Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 Lengkap untuk Banner hingga Zoom Meeting
Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94, Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah meluncurkan logo resmi untuk momen bersejarah bagi para pemuda
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Yoseph Hary W
26. BACKGROUND ZOOM, download di sini
27. Pedoman Identitas Visual HSP Ke-94 Tahun 2022, download di sini
28. Pedoman Pelaksanaan Upacara HSP 2022, download di sini
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Tanaman Cabai di Sleman Mudah Rusak dan Butuh Perawatan Ekstra
Acuan Peggunaan Logo Hari Sumpah Pemuda Ke-94 Tahun 2022
Menempelkan atua menggunakan logo harus selalu ditampilkan dengan tepat dan konsisten.
Orientasi, warna, dan komposisi harus di terapkan dengan jelas.
Berikut panduan penggunaan logo Hari Sumpah Pemuda yang benar, klik di sini .
Sejarah Hari Sumpah Pemuda
Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda. Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.
Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat untuk menghasilkan Sumpah Pemuda.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Dalam rapat tersebut terdapat uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan.
Selain itu, anak harus dididik secara demokratis dan ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dengan di rumah.
Rapat ketiga, Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat yang kini diabadikan sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Pada rapat ketiga inilah diumumkan rumusan hasil kongres yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )